Suriwahyuni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Berselancar Menemukan Literasi dan Numerasi

Berselancar Menemukan Literasi dan Numerasi

Di ajak untuk berkarya, pasti muncul pertanyaan, mau buat apa? Itulah yang muncul di benak saya. Apa sih yang bisa saya buat? Sejak zaman SMP dulu ketika pelajaran PKK kalau sekarang prakarya, saya selalu bisa mengerjakan semua produk dengan baik. Bahkan beberapa teman minta dibuatkan.

Kini menjalani profesi guru IPA di SMP, karya yang saya buat yaitu rencana pembelajaran yang dapat meningkatkan literasi dan numerasi anak didik. Literasi awalnya saya pahami sebagai kegiatan membaca. Mencoba mengulik sedikit di pencarian google wikipedia , literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Numerasi menurut campus.quiper.com adalah kemampuan memahami dan menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang ditampilkan terkait dengan matematika dasar dan informasi menganalisis dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya) untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. Pada akhirnya kemampuan literasi dan numerasi menjadikan individu sebagai pengambil keputusan yang handal untuk dirinya sendiri dan masyarakat.

Saya menjadi ingat saat iseng-iseng memantau reels instagram menemukan postingan komunitas GSM (Gerakan Sekolah Menyenangkan) membahas tentang pondasi pendidikan. Kurikulum apapun akan bisa hidup dan tumbuh subur di atas pondasi yang kokoh. Seperti yang kita ketahui kurikulum itu dapat berubah sesuai perkembangan zaman. Jadi wajar jika kurikulum itu berubah. Menampik istilah ganti menteri ganti kurikulum. Walaupun di lapangan ganti menteri pendidikan yang sering terjadi maka berganti pula kurikulum yang diterapkan. Kembali lagi, ganti kurikulum tidak akan menyulitkan sekolah, guru dan murid yang menerimanya jika pondasinya sudah kokoh. Apa yang harus disiapkan untuk membuat pondasi yang kokoh tersebut? Mindset guru dan seluruh warga sekolah sebaiknya berhamba pada anak atau berpusat pada peserta didik. Ciptakan budaya positif seperti kesepakatan kelas (keyakinan kelas) dan pembelajaran sosial emosional di dalam setiap kelas. Hal tersebut sangat berpengaruh pada kuatnya pondasi penyelenggaraan pendidikan.

Setelah berselancar di medsos dan google akhirnya saya harus kembali berpijak ke tanah dalam kehidupan nyata. Sore itu dalam percakapan WA “Bisa jadi resolusi 2023 ini kak”, pesan Ulan mengusik pikiran sejenak. Saya jadi ingat skala prioritas. Bukan tanpa sebab, ini awal tahun artinya usia akan bertambah, tenaga dan waktu akan berkurang karena usia semakin mendekati akhir. Saya renungkan satu tahun lalu, banyak capaian yang sudah di dapat. Tetapi saya teringat ada rencana yang belum terwujud

Lincah jari tangan saya membuka pesan WA dari Bu Syukarni.“Suri, bagaimana kalimat pertanyaan untuk umpan balik dari siswa?”. “Kalimatnya Bu, apa pendapat saya terhadap proses kesepakatan kelas untuk menjadi keyakinan kelas yang sudah dilakukan?. Dari pertanyaan pemantik ini, ajak anak didik ibu untuk jujur ​​menjawab pertanyaan tersebut di atas selembar kertas. Kemudian ibu memilih yang paling bagus pendapat umpan baliknya. Masukkan ke dalam dokumen sesuai panduan” saran saya menjelaskan.

Bu Syukarni adalah guru senior di sekolah saya. Dua tahun lagi akan purna bakti. Tapi semangat belajarnya untuk tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. “Ibu cari di youtube cara-cara mengajar yang baik sesuai materi yang kita inginkan, Suri. Jadi, kita menemukan ide-ide baru supaya mengajar di kelas tidak membosankan” pesan beliau menginspirasi.

Merupakan satu kehormatan bagi saya saat beliau mengajak berdiskusi dalam membuat aksi nyata di Platform Merdeka Mengajar yang sedang dibuatnya. Tema yang dibuatnya tentang keyakinan kelas untuk topik kurikulum merdeka. Tak sampai di situ, Bu Syukarni juga membuat kagum dengan usaha nya untuk bisa “Aku buat sendiri loh Suri, tema keyakinan kelas ibu ini pakai Canva” ujarnya bangga. MasyaAllah Ibu, saya tersenyum lebar melihat kilauan sinar di mata beliau. “Keren ya guru tua ini”, disambut beliau dengan tawa lebar.

#lombajanuari2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, salam sukses

15 Jan
Balas

Karya yang keren

15 Jan
Balas



search

New Post