Suriwahyuni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Semua Murid Semua Guru

Semua Murid Semua Guru

"Hari ini saya belajar banyak dari Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak". Seketika suasana forum lokakarya orientasi Calon Guru Penggerak ramai mengomentari refleksi ku. "Wahh, mana bisa ibu pengajar praktik belajar dari kami". Komentar Bapak Calon Guru Penggerak yang sempat aku dengar.

Tidak salah apa yang Bapak/Ibu tersebut ragukan dari pernyataan ku. Karena pada saat itu aku berperan sebagai pengajar praktik yang memfasilitasi Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak memaknai awal langkah mereka di kegiatan Pendidikan Guru Penggerak.

Sesungguh nya pada kegiatan tersebut aku mengamati bagaimana Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak mempunyai semangat belajar yang tinggi dan resiliensi menghadapi suasana dan segala keterbatasan yang dapat menghambat proses mereka di pendidikan guru penggerak.

Dari segi umur, bukan hanya guru yang berusia muda tapi banyak yang berusia 40 tahun ke atas masih semangat mengikuti program guru penggerak ini. Memiliki kekhawatiran tentang keterbatasan IT, bagaimana membagi waktu, bagaimana dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, bagaimana kesehatan dapat terjaga, bagaimana kegiatan pendidikan guru penggerak dapat mengganggu tugas sebagai guru di sekolah, dan masih banyak ke khawatiran lain-lain nya. Tapi semangat kolaborasi berhasil membuat Bapak/Ibu guru Calon Guru Penggerak di akhir sesi dapat menceritakan refleksi mereka dengan lepas tanpa beban.

Saat memetakan posisi diri berdasarkan kompetensi guru penggerak, Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak sudah dapat menceritakan bahwa guru perlu mempunyai mind set murid itu berbeda dan tidak ada yang sama, pembelajaran di kelas itu harus sesuai dengan murid caranya menanyakan terlebih dahulu kepada murid apa yang mereka sukai, apa yang ingin mereka lakukan dalam proses pembelajaran. Murid itu mempunyai potensi. Dari pernyataan ini aku simpulkan jika Bapak/Ibu Calon guru penggerak sudah mulai memahami diferensiasi. Guru tidak bisa lagi memaksakan kehendak nya. Hebat, di lokakarya orientasi ini Bapak/Ibu guru Calon Guru Penggerak tidak lagi merasa ragu menyampaikan hal-hal yang mereka anggap perlu dalam proses mendidik yang semua nya berpusat pada murid.

Dari refleksi ku tersebut, aku mengenali Bapak/Ibu Guru Calon Guru Penggerak yang akan ku fasilitasi selama enam bulan ke depan. Sekarang sebagai pengajar praktik, aku mempunyai semangat dan keyakinan diri untuk memantapkan langkah ku memfasilitasi Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak agar bisa lulus menjadi Guru Penggerak. Seperti semangat Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak yang dengan cepat beradaptasi menjawab kekhawatiran yang mereka rasakan, serta dapat menumbuhkan semangat kolaborasi saat itu juga. Hingga kami dapat tersenyum lepas di akhir sesi. Bukan kah aku sudah belajar banyak dari Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak?

Akhirnya, aku menemukan pelajaran penting hari ini. Bahwa semua murid semua guru.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereen bun

23 Oct
Balas



search

New Post