#TaGur Ke-35

AlDifaqi- Kecewa saat hati terluka itu wajar.

Menjadi tidak wajar kalau kecewa itu secara berlebihan. Misal sampai memukul muka atau memecahkan barang.

Kita manusia biasa, yang penuh duka dan bahagia. Bukan seorang Nabi yang memiliki tingkat kesabaran luar biasa. Sejatinya, kekecewaan kita menjadikan lebih dewasa dan bijak saat kekecewaan melanda lagi dan lagi.

Sebulan ini, saya memang dihajar kekecewaan sangat. Dua hal menghajar batin dan pikiran. Saya tertekan. Sangat tertekan. Sampai berakibat putusnya tali pertemanan yang sudah saya susun rapi sebulan ini.

Secara materi saya kehilangan dalam jumlah yang sangat besar. Itulah kenapa saya tampak uring-uringan dan kecewanya seorang teman atas sikapnya yang menurut saya kekanak kanakan.

Entahlah…

Pagi ini pun sisa-sisa kekecewaan itu membekas di hati dan pikiran. Berharap semoga lekas hilang dan tak tinggal abadi. Karena jujur, menyimpan kekecewaan akan membunuh jiwa saya.

Saya kutip kata-kata klasik tentang masa lalu:

“Yang berlalu biarlah berlalu. Lebih baik lihatlah hari ini. Karena engkau ada di hari ini. Tetap tersenyum dan positif thingking always. Kamu akan jadi hebat.”

Terima kasih Tuhan atas kekecewaan yang Kau berikan. Saya pasti bisa menjalaninya. Aamiin

Salam bahagia dari saya