Surti sihombing

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kau Bukan Yang Dulu Lagi

Kau bukan yang dulu lagi

Oleh : Surti Sihombing

Mengenalmu merupakan kebahagiaanku, dari belia kita bertumbuh dalam balutan kesederhanaan. Birunya air Danau Toba yang dikelilingi perbukitan kita nikmati di atas perahu kecil yang menari mengikuti irama ombak. Terik matahari yang membakar kulit tidak kita pedulikan, asal kita “ menikmati kebahagiaan” itu katamu, dan aku setuju. Kau bertumbuh sebagai laki-laki yang sederhana, polos bahkan tergolong lugu namun gagah dan itu membuat aku jatuh cinta padamu, dan engkau juga demikian. Cinta kita bertumbuh dalam balutan kesederhanaan, tidak neko-neko.

Hingga suatu saat, kita harus berpisah, meninggalkan kampung halaman kita menuju kota yang berbeda. Sebuah perpisahan yang terpaksa kita harus jalani demi masa depan kita. Di atas perahu yang kita namakan “ perahu cinta “ tangan kita saling menggenggam, air mata hadir tak terbendung.

“ jangan menangis dek,hanya beberapa lama, aku akan pulang untuk melamarmu “. Ucapmu, sambil menghapus air mataku, sepertinya aku tidak sanggup jauh darimu setelah berpuluh tahun kita menghabiskan waktu bersama.

Semester pertama setelah kita berpisah, komunikasi kita baik-baik saja, tetapi kemudian semakin jarang, dan entah apa penyebabnya aku tidak tau, namun kepercayaan yang aku coba pertahankan selama ini mulai goyah, bagaimana tidak? Sebuah panggilan khusus untukku yang hanya kita berdua yang tau, sekarang sudah berubah menjadi panggilan “ beb “ kalau kita saling menyapa, lewat video call aku bisa menatapmu tapi aku menangkap ada aura yang lain, kau bukan lagi yang dulu, tapi kekhawatiran itu aku tepis, berharap aku salah dalam penilaianku.

Lima tahun sudah setelah perpisahan, berjanji kembali bertemu di kampung halaman kita, alangkah terkejutnya aku, kamu benar-benar berbeda, badanmu dipenuhi oleh tatto, anting menyolok tergantung dikupingmu, bahasamu membuat aku tidak nyaman berada disampingmu, aroma tubuhmu begitu menyiksaku, ohhh…ada rasa kehilangan sosokmu.

Di atas “ perahu cinta “ aku kuatkan hati, menyudahi hubungan kita, karena kau bukan yang dulu lagi.

Profil Pengarang

Surti Sihombing, lahir di Sintanauli, Kab. Simalungun, 5 Desember 1972. Saat ini bekerja sebagai guru di SMAN 29 Jakarta Selatan, mulai menulis dari belia ketika masih menjadi siswa kelas 3 SMP, beliau sudah menulis beberapa cerpen yang dimuat di surat kabar “ BUKIT BARISAN “ di Sumatera Utara Adapun cerpen yang dia tuliskan saat belia diantaranya adalah ; Mengejar Bintang, Saat-saat UMPTN, Tragedi Jerawat, Seputih Gaunmu,

Hobby menulisnya lama terpendam, dan ketika Pandemi Covid 19, untuk mengisi waktu mulai menulis lagi dan menghasilkan karya buku tunggal dan antologi. Karya tunggalnya sebuah Antologi Puisi dengan Judul “ BERKARYA DENGAN CINTA” yang diterbitkan oleh penerbit Deepublish tahun 2021, dan novel berjudul “ CATATAN SANG PEMIMPI “ yang juga diterbitkan oleh penerbit Deepublish tahun 2022. Dia bisa dihubungi melalui nomor WA 082310001113 dan e-mail [email protected].

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post