Hari ini, peringatan hari buruh sedunia. Lahirnya hari buruh terjadi saat adanya peristiwa unjuk rasa pada tanggal 4 Mei 1886 di Chicago, Amerika Serikat. Setelah itu, hampir setiap peringatan hari buruh di belahan dunia selalu ditandai dengan aksi unjuk rasa buruh. Tak terkecuali di Indonesia. Tidak jarang unjuk rasa buruh ditunjukkan dengan aksi anarkis. Hal ini dikarenakan ketidakpuasan buruh pada kebijaksanaan pemerintah terkait kesejahteraan dan jaminan sosial mereka. Biasanya setelah buruh turun ke jalan, pemerintah memenuhi sebagian hak-hak mereka. Aksi unjuk rasa di Indoneaia sempat terhenti pada masa orde baru. Pemerintah melarang dan memberi sanksi tegas kepada buruh yang melakukan unjuk rasa. Namun demikian, kadang buruh tetap nekat turun ke jalan.

Pada masa reformasi, buruh seperti mendapat angin segar untuk melenggang di jalan menyuarakan hak-haknya. Kantor-kantor pemerintah kerap menjadi tujuan utama. Baru pada pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono, tepatnya pada tanggal 29 Juli 2013, mengambil keputusan bahwa peeingatan hari buruh, tanggal 1 Mei menjadi hari libur nasional. Kebijakan ini berlaku mulai 1 Mei 2014.

Peringatan hari buruh seakan menjadi feedback dan kenangan tersendiri bagi aaya. 10 tahun menjalani lika liku sebagai buruh pabrik garmen di Semarang. Setiap aksi unjuk rasa, saya pun menjadi bagiannya. Aksi buruh turun ke jalan sudah saya alami sendiri sejak 2001. Hampir tiap tahun unjuk rasa di balaikota. Bisa dipastikan, setelah demo suara buruh barulah didengar pemerintah. Para buruh biasanya melakukan gerilya mengumpulkan teman seperjuangan untuk merencanakan unjuk rasa. Setelah tanggal 1 Mei diliburkan, hampir tak pernah ada aksi lagi. Pemerintah sudah memperhatikan kesejahteraan buruh, seperti kebijakan kenaikan gaji tiap tahun diperhitungkan sesuai kebutuhan hidup layak. Sampai saat ini gaji buruh tidak beda jauh dengan gaji ASN. Bahkan di beberapa daerah, gaji ASN golongan rendah dibandingkan gaji buruh, masih tinggi gaji buruh. Kenyataan ini perlu disyukuri semua buruh dengan meningkatkan kinerjanya masing-masing.

Dalam hal kedisiplinan, buruh perusahaan lebih tinggi dari pekerja lainnya. Masuk dan pulang sesuai jadwal jam kerja. Jika telat, mereka tak bisa masuk dan otomatis gaji terpotong. Target pencapaian kerja dilihat setiap selesai jam kerja. Tak jarang mereka mengganti kekurangan targetnya. Ini kelebihannya.

Pada masa pandemi covid19, buruh mendapat ujian paling berat. Banyak diantara mereka di PHK, di rumahkan tanpa pesangon. Perusahaan sendiri juga mengalami kolap. Wabah ini memang sudah mengoyak perekonomian Indonesia juga dunia. Para buruh yang kreatif sementara bisa alih prosesi sebagai penjual online satu apa saja sesuai kemampuannya.

Semoga kita semua dapat bersabar dan diberikan kekuatan melalui ujian ini. Covid 19 segera lenyap dari muka bumi. Amin

Semoga kesejahteraan menjadi milik kita.

Buruh sejahtera, rakyat sejahtera.

Selamat hari buruh.

Hari ke13

#tantangangurusiana