Hari ke-1

#Tantangan gurusiana

Satu kata jika bisa menyelesaikan tantangan. Bangga. Tantangan apapun menunaikan kebanggaan tersendiri. Apalagi tantangan menulis. Harus disiplin untuk bisa mencapainya. Tak jarang berguguran dan remidi karena terlewatkan satu hari. Termasuk saya. Menghasilkan piagam biru juga setelah remidi. Setelah mendapatkannya, saya berhenti. Walau tak berhenti total. Sesekali menulis tapi tidak ikut tantangan. Menulis saja. Biar tidak kepikiran kalau kelewatan. Tidak kecewa. Piagam biru tak lagi jadi perak, apalagi emas. Hanya membiru.

Menulis mengikuti tantangan tidak mudah. Dalam batin saya, ngoyo. Bagaimanapun saya bukan penulis yang produktif. Bahasa tulisan saja berantakan. Bak rempeyek kurang terigu. Ambyar. Ada alasan lain, saat ini sedang fokus tugas kuliah. Takut tidak bisa fokus. Ingin prioritas. Sementara teman-teman yang lain juga sudah melesat jauh. Apa mungkin saya menyusul?Bisakah sudah putus, nyambung lagi?

Tantangan menjadi 365 hari. Mampukah?

Entahlah, tiba-tiba saja saya ingin menulis lagi di sini. Mungkin sudah ada cinta yang tersemai, atau ada rindu yang kadang bertalu separti memalu. Jedug. Ah, yang penting saya berubah pikiran ingin menulis lagi. Apa yang akan terjadi kemudian, tak mungkin merugikan. Paling tidak saya ingin membiasakan menulis. Bukankah saya juga sering menulis status di facebook?Bahkan setiap hari menulis di story watshap.

Siap. Mulai menulis lagi. Apapun bentuknya tulisan nanti. Siapa tahu salah satu tulisan saya menjadi tulisan inspiratif. Hari ini hari kesatu. Banyak harapan menyertai. Semoga tak membuat pedas mata yang mencermati. Bukan juga sebuah tulisan yang hanya sampah menumpuk tak layak dinikmati. Paling tidak ada satu gurusioner yang menyukai. Saya sendiri.

Semoga tak mengganggu fokus kegiatan menulis tugas. Bahkan sebaliknya, tugas cepat selesai karena selalu ingat menulis. Amin.

Bismillah..