Hidup 'Dalam Jaringan'
Sejak mulai merebaknya virus mematikan Covid-19 pada awal maret 2020, dunia menjadi gundah gulana. Tiap-tiap negara seolah menunggu giliran akan tertular oleh virus ini. Virus ini, akhirnya menjadi sebuah pandemic. Peraturan-peraturan dari pemerintah mulai bermunculan. Istilah-istilah yang berkaitan dengan merebaknya covid-19 menjamur, seperti lockdown, PSBB, OTG, terkonfirmasi dan lain sebagainya. Kebiasaan baru untuk keluar rumah pun berubah yaitu harus menerapkan 5 M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas). akibat dari Covid-19, orang-orang diharuskan melakukan kegiatan di atau dari rumah. kegiatan-kegiatan yang dilakukan di rumah, agar dapat terkonfirmasi keluar rumah, maka harus dihubungkan dalam jaringan (daring) yang dalam bahasa inggris dikenal dengan online.
Saat ini aktivitas manusia terperangkap di "dalam jaringan" terutama pada dunia pendidikan mulai dari jenjang PAUD sampai Perguruan Tinggi. Belajar "dalam jaringan" menjadi polemik, mulai dari kebutuhan android, ketersediaan kuota internet, kesibukan orang tua, sampai pada tingkat kemampuan orang tua dalam mentransfer atau memediasi anaknya belajar "dalam jaringan". Peserta didik lebih intens mengakses informasi "dalam jaringan" yaitu lewat internet. Pendidik ditantang untuk selalu kreatif membuat video pembelajaran yang nantinya akan diakses oleh siswa melalui link dalam jaringan. Karena belajar "dalam jaringan", penilaian otentik dan penilaian proses diabaikan. Manusia lebih sering bersosialisasi "dalam jaringan" seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, dan Twiter.
Melihat kondisi negara yang kurang kondusif akibat Covid-19, pemerintnah mulai mencanangkan vaksinasi Covid-19 untuk seluruh masyarakat Indonesia. Pelaksanaan vaksinasi dimulai dari kepala negara yaitu Presiden beserta pejabat negara sampai pada masyarakat bawah. Pelaksanaan vaksinasi ini memberikan harapan besar bagi perubahan kehidupan masyarakat luas ke depannya.
Saat vaksinasi masih dalam proses pelaksanaannya, ternyata muncul lagi mutasi virus corona yang dikenal dengan B.1.1.7 yang katanya lebih berbahaya. Rasa takut masyarakat pun mulai menyapa kembali. ya Allah, kami ingin hidup normal, bukan hidup "dalam jaringan".
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
ulasannya mantap ibu. semoga Pandemi segera berlalu.
Makasih Pak Pardi. Aamiin yaa Rabb.
Mantap Bu salam kenal dan salam literasi
Iya Bu.Terima kasih. Salam kenal balik dan salam literasi dari sy di Kota Palu
keren.... semoga kita semuanya kuat dan sehat aamiin salam sukses selalu...
Semangat, bunda
iya bu. InsyaAllah tetap semangat. salam literasi.
Mantab bu..sukses selalu
Terima kasih pak atas apresiasinya.
Semoga kita selalu sehat dan sehat ya bun.Sukses selalu
Aamiin yaa Rabb. Sukses selalu untuk kita semua.
Mantap Bunda ...sukses selalu
Makasih bunda, sukses jg Bu...
Mantap bu.kita dipertemukan dalam jaringan ya he.salam.kenal
Makasih Bu... Hehe...iya Bu. Smoga bisa bertemu langsung.
Mantap bu..sukses selalu
Makasih bu, sukses selalu