Suryani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Suka Duka Sang Pendidik

Sebagian orang beranggapan bahwa menjadi seorang pendidik itu memang mudah. Namun untuk membentuk karakter seseorang agar terdidik, tentunya tidak semulus dengan apa yang dibayangkan. Semua harus terlewati dengan cara bagaimana kita memulai prosesnya sesuai dengan harapan yang kita inginkan.

Nyatanya hingga saat ini, masih saja tindakan rasa hormat terhadap guru sering disepelekan oleh anak didik kita.

Zaman kita sekolah dulu, hampir tak ada satupun siswa maupun siswi yang menentang pada gurunya, namun di zaman sekarang justru sebaliknya. Yang harusnya siswa dituntut untuk patuh dan berkreasi sendiri dalam belajar, justru berkehendak sesuai keinginannya sendiri tanpa ingin ada campur tangan orang lain, termasuk kita sebagai pengganti orang tuanya di sekolah.

Sebagai contoh kecil yang biasa kita jumpai, hal terkait mengenai seorang guru yang sedang mengajar di dalam kelas, kadang tidak mendapat tanggapan positif dari siswanya. Mereka malah asyik bercanda dengan teman sebangkunya. Setelah penjelasan panjang lebar, ketika guru meminta mengulas kembali, mereka beralasan bahwa tidak mendengar apa yang sudah disampaikan oleh guru.

Tidak hanya itu. lebih miris lagi, kadang seorang guru setiap hari sengaja memberikan PR kepada siswanya, namun siswa tersebut tidak pernah mengerjakan apa yang diperintahkan oleh gurunya. Padahal peran kita sebagai guru semata-mata bukan membebani siswa dengan adanya PR tersebut. Akan tetapi, disinilah bukti nyata kita sebagai guru untuk menilai perkembangan anak didiknya dalam belajar, Sampai dimanakah kemampuan mereka dengan pemahaman materi yang kita ajarkan. Apakah mereka sanggup mengerjakan tugasnya sebagai anak didik di sekolah atau hanya absen muka saja agar tidak dikatakan bolos.

Mengerjakan PR saja enggan, apalagi membuka bukunya untuk mereka baca.

Mau dibawa kemana bangsa ini, jika generasi penerusnya pun tidak meneladani jasa-jasa para pahlawannya. Sungguh sangat disayangkan.

Disinilah ujian kesabaran sang pendidik tercipta, sekaligus menjadi PR untuk kita semua agar terbentuk generasi akademis dan agamis demi masa kedepannya.

Kitapun sebagai tenaga pendidik sudah seharusnya tegas dalam mencetak generasi penerus bangsa serta harus legowo agar kesejahteraan antara guru dengan siswa-siswi kita terjalin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tetap semangat dan berdoa agar segalanya dimudahkan. Aamiin....

28 Sep
Balas

Aamiin..semoga demikian. Terimakasih sudah mampir Bu guru.

28 Sep
Balas

Aamiin, semoga selalu bisa mengedepankan Akhlak tasawuf agar akhlak terhadap gurupun ikut trjaga aamiin aamiin ya allah

28 Sep
Balas



search

New Post