Suryani Isnoel

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Munculkan Semangat  Menulis
All

Munculkan Semangat Menulis

Semasa sekolah aku sangat hobby membaca. Bacaan yang aku eksekusi sangat bervariasi. Mulai dari buku pelajaran, buku komik, buku novel, cerita Wiro sableng, Si Buta dari Gua hantu hingga cerita remaja di Majalah Anita.

Ketika mau ujian cerita komikpun tak bakalan aku tinggalkan. Di dekatku tersedia buku pelajaran dan buku cerita. Jika telah bosan membaca buku pelajaran dan diiringi dengan rasa mengantuk maka bacaanku akan beralih ke buku komik atau novel. Setelah pandanganku kembali segar maka aku akan kembali ke buku pelajaran.

Saking rajinnya membaca maka nilai ulangan ku tergolong the best .Apa isi buku sudah berpindah ke dalam otakku. Meskipun demiikian aku tetap tidak bisa meraih juara satu. Cuma berkutat sekitar rangking 4, 3 dan 2 hehe, nasip-nasip.

Aku hobby membaca tapi tidak hobby menulis karena menulis butuh kelihaian dalam mengolah kata dan harus punya ilmu tentang aturan kepenulisan. Ada rasa minder jika berbaur dengan orang yang bisa menulis. Walau tidak hobby namun aku mencoba untuk meguasainya. Aku mencoba menulis di dalam kertas double folio. Kertas itu aku simpan di bawah kasur Jika ada kesempatan dan tidak ada orang yang melihatnya aku akan melanjutkan tulisanku di dalam kertas tersebut. Narasi yang aku tulis dalam bentuk cerpen remaja. Masih ingat nama tokoh wanita yang aku gunakan di kala itu, salah satu namanya adalah Sisi. Sisi adalah anak SMA yang sedang jatuh cinta tapi mempunyai saingan dalam menarik hari pria yang dicintainyai dan lain-lain. Sayangnya tulisanku ini terbuang begitu saja. Saat aku kuliah naskah cerita ini aku bawa ke Padang, ke tempat kostku di kala itu. Namun akhirnya aku tidak tau ke mana perginya kertas double folio tersebut. Padahal ceritamya termasuk unik dan menarik.

Kembali ke laptop. Dulu aku juga pernah punya teman dekat. Walau sering ketemu, kami juga sering surat-suratan. Maklum ketika itu memang begitu jamannya hehe. Ada yang nyebelin tapi jadi motivasi juga di saat itu, teman dekatku sangat sering mengkritik tulisanku. Ia orangnya memang terbuka, tidak suka menutupin sesuatu. Kadang ada rasa kesal juga sih tulisanku ditelanjanginya. Padahal dia menyukai aku dan berusaha menarik hatiku. Tapi kenapa ia tidak mendukung aja semua tindakanku?. Mungkin itulah nilai positifnya dia hingga menjadi bekal untuk menuju masa depan yang lebih cerah.Masa sih?, ya iyalah buktinya sekarang ia sudah menjadi orang sukses.

Kok aku tau? Ya tau dong karena media sosial juga yang mempertemukannya kembali dan kami bisa tau perkembangan berbagai sahabat.

Nah berawal dari Medsos inilah aku mulai ketagihan untuk menulis, walau cuma sekedar nyestatus di facebook. Apalagi status yang aku tulis banyak yang memberi respon. Ada yang ngelike, ada yang memberi support berupa komentar, bahkan ada yang ngeshare statusku di medsosnya. Aku mulai kecanduan nyestatus di di facebook. Temanku bertambah banyak dan kami saling support dalam setiap status.

Namun sebanyak yang suka tentu ada pula yang jeles. Jeles? kok bisa sih?.ya bisa dong pemirsa. Itu kan sifat lumrahnya manusia. Rasa suka dan benci itu pasti kita punya, cuma bagaimana mengendalikannya itu butuh keahlian masing-masing

Ada yang ngasih respon begini nih .

"Heh bu Suryani ngga ada kerjaan ya? Kok kerjaannya main facebook aja". Kesel sih pemirsa mendengar pertanyaan yang rada menyudutkan begitu. Apa ia ngga melihat gimana disiplinnya aku dalam mengajar. Aku kan seorang guru dan pernah jadi guru favorite di sekolah induk dan jadi guru terdisiplin di tempat aku menambah jam mengajar. Aku berusaha tenang dan menjawab pertanyaanya dengan santai. Aku kan nyestatus di fb bu, bukan jagain status. Setelah menulis status di facebook maka akan aku tinggalkan begitu saja, setelah punya waktu baru dilihat status itu kembali dan membalas semua komentar yang ada. Itupun jika lagi punya mood baik, kalau ngga ya udah, ntar aku bikin status baru lagi, jawabku sambil tersenyum, asem juga sih😩.

Dari rasa kesal ini muncul keinginan dari hatiku yang paling dalam. Aku harus bisa menulis dan menghasilkan sebuah karya. Orang tidak boleh menganggap remeh terhadap kita. Karena akupun masih ingat dengan kata mutiara dari seorang tokoh dunia yang bunyinya

"Jika anda bukan seorang anak raja dan bukan pula anak dari seorang ulama besar maka menulislah' (Imam Al-Ghazali).

Makanya pemirsa mari kita menulis , dengan menulis kita tidak akan hilang dari peradaban dengan menulis nama kita tidak akan hilang ditelan jaman. Apalagi jika yang kita tiulis itu bermanfaat bagi orang lain niscaya nilai pahalanya akan terus mengalir kepada kita, walau kita sudah tiada.

Suatu ketika terjadi moment yang besar dalam hidupku yang kisahnya belum bisa aku bagikan ke pemirsa. Kadang aku nyestatus juga di facebook tapi maknanya tersirat hingga susah ditebak oleh orang lain. Dari motivasi dicemooh hingga ingin dikenang akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti pelatihan menulis yang ditaja oleh MediaGuru Indonesia. Kami diberi pelatihan selama tiga hari. Isinya tentang motivasi dan aturan dalam kepenulisan. Setelah itu kami dibimbing dalam satu grup wa. Bimbingan di sini seperti cuma untuk tantangan menulis selama 30 hari. Kami ditantang untuk menulis sebuah buah buku.. Rasanya ngga masuk akal dalam satu bulan bisa menulis sebuah buku. Tapi itu tadi pemirsa, jika sudah niat tidak ada gang tidak mungkin. Aku berhasil menaKlukan tantangan ini ini dengan menghasilkan buku anthologi yang berjudul Permata Sukma. Di susul bulan-bulan berikutnya dengan buku Jihad Kehidupan, Pendidikan Yang Menghidupkan Nilai, Belenggu Cinta ART dam Majikan, Cinta di Usia Senja, Goresan Kata Menulis Rasa part 1 dan Goresan Kata Menulis Rasa Part 2. Dan akupun mulai mengikuti berbagai ivent, hingga menghasilkan buku Antologi sekitar 30-an. Bangga bisa seperti ini? tentu dong pemirsa. Puaskah? belum lagi karena kita tau tidak ada gading yang tidak retak. Apalagi dalam menulis butuh niat dan kekonsistenan.

Jika tidak terus dilatih maka tulisan kita terasa garing dan ide-ide susah untuk dimunculkan.Makanya aku masih terus belajar dan betlatih. Karena belajar itu tidak ada batasnya, pembelajaran sepanjang hayat githu lho pemirsa. Ingin jadi penulis juga? mari bergabung bersama kami di KLK ( Komunitas Literasi Kampar).Caranya mudahyuuks invite fecebooknya dan ajukan keinginannya💗💗💗.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren selalu lah menulis. Itu kan kuingat selalu. Salam literasi

28 Feb
Balas

Tulisan yang sangat inspiratif, Keren Bu Suryani

28 Feb
Balas

Mantap ulasannya Bunda, sebuah perjuangan yang menginspirasi, salam sukses selalu

01 Mar
Balas

Ulasan yg lengkap, menginspirasi...salam literasi

28 Feb
Balas



search

New Post