Suryani Isnoel

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Serba-serbi di sekolah

Bagian kelas sebelah kanan kelihatan agak sepi. Ada dua orang murid yang tidak berada di kursinya Setelah presensi ternyata mereka pergi ke bank, katanya minta ijin kepada ketua kelas.

Sudahlah aku tidak mau memperpanjang masalah Toh kalau mereka ingin belajar akan datang dengan sendirinya tanpa harus diminta.

Satu orang siswa terdata sakit, dengan bukti pengiriman surat dari orang tuanya. Karena keraguan tentang anak ini maka segera kutelpon orang tuanya. Ternyata benar dugaank6 , anak ini tidak sakit, tapi tidak mau bangun untuk pergi ke sekolah. Dengan berat hati orang tuanya menyampaikan permintaan maaf, karena merasa telah berbohong. Tapi saya salut dengan kejujuran ibu ini. Ia bisa terbuka menceriian kepada saya bagaimana kondisi anaknya yang sebebarnya.

Tidak lama berselang siswa yang pergi ke bank telah kembali, minta ijin masuk dan bersalaman denganku. Mohon maaf karena ia baru saja pulang dari bank. Setelah itu mereka menuju ke kursinya.

Akupun mulai membuka percakapan menasehati mereka yang tersandung masalah. Oh ya masih ada satu siswi yang juga tidak datang tanpa keterangan alias alfa. Anak ini telah dua hari alfa( tidak datang tanpa keterangan). Media untuk menghubunginya tidak tersalur sebagaimana mestinya. hpnya kelihatan tidak aktif, begitu juga dengan hp orang tuanya

Akh ada apa lagi ini, kenapa dengan siswaku ini?.Padahal sebelumnya aku sudah menasehati mereka jangan sampai alfa, kalau ada apa-apa tolong dikhabari ibuk.

Ya sudah sekarang kita langsung ke proses pembelajaran. Aku melihat di meja mereka tidak ada buku fotocopyan.Padahal sebelumnya aku sudah menyuruh mereka untuk memfotocopy buk.Biar jelas aku langsung tanya saja sama mereka

"Ananda, kemaren kalian telah ibu coba untuk ujian lisan ternyata tidak ada yang mampu menjawabnya. Setelah ibuk tanya, kalian bilang tidak bisa belajar karena tidak punya buku cetak.

Dan ibuk menyuruh kalian untuk memfotocopy bukunya, dan kalian menyanggupinya.

Lima hari berlalu dan kita ketemu lagi di pelajaran yang sama di hari ini.Tapi ibuk tidak menemukan satu orangpun yang menfotocopy bukunya" ujarku lirih dengan perasaan sedih.

Mereka menjawab ucapanku dengan mimik sok lupa kalau aku tidak ada menyuruh mereka untuk memfotocopy buku tersebut.Kembali aku ingatkan bagaimana caraku kemaren menyuruh mereka untuk memfotocopy buku, sampai aku menanyakan pekerjaan orangtuanya, apakah sanggup untuk memfotocopy buku yang harga fotocopynya sekitar 36 ribu rupiah. Dan mereka dengan sigap menjawab, bisanyo buk, ada uang kami untuk memfotocopy.

Tapi sekarang kenyataannya apa?😭.Kenapa omonganku cuma dianggap angin lewat saja..

Bu guru dengan usia setengah abad ini kelihatan sangat kecewa...

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasan nya

21 Oct
Balas



search

New Post