Sesuai jadwal kontrol, saya da suami berkunjung ke RS tempat saya dirawat, setelah operasi miom, ini kontrol kedua. dikontrol pertama pada minggu sebelumnya dokter membuka penutup jahitan dan meminta saya untuk 6x setiap harinya mengompres jahitan dengan betadine.

Pertemuan kali ini, dokter mengecek jahitan dan mengganti betadine dengan salep serta menambahkan obat sejenis vitamin untuk saya konsumsi. Disarankan untuk kontrol ulang pada 5 oktober mendatang.

Dokter meminta suami, mengambil hasil lab. untuk mengetahui jenis penyakit yg saya derita, yaitu miom,

sebelum mengambil hasil lab, suami balik kemobil mengambil buah tangan berupa teh pucuk sekardus buat pak dokter, setelah itu baru suami mengambil hasil lab.

selama suamimenagmbil hasil lab. pak dokter menunjukkan keterharuannya.

beliaumenyampaikan'tiada ada kebahagiaan seorang dokter selaian pasiennya sembuh, orang tua saya bangga anaknya bermanfaat, dan tidak sia sia belajar sampai tidak tidur berhari hari, agar dapat ilmu kedokteran. kami dekter tidak berharap , pasien bawa apapun,pasien sehat itu sudah membuat kami bahagia,

Saya ikut terharu dan berdalih, bahwa itu bawa-bawa, emang suami orangnya begitu'

Ah, jadi kebayang siswa saya yang sudah tamat, jika lewat dan bertemu suami dan kemudian turun dari motornya kemudianmenyalami suami. jarang ada siswa begitu, nama nya DIRA. salut pada siswa tersebut,bukan hanya hormat pada saya yang mengajarnya tapi pada suami.

Smoga keterharuan pak dokter adalah bukti rasa syukur sebagai hamba yang mengabdi dan punya kasih yang tinggi. trimakasih banyak dokter DEDY NURDIANSYAH, SPOG, M.KES