Hari ke-1

#Tantangan Gurusiana#

"20 Menit saja Nak...! Dan kamu akan dapat banyak" Kalimat yang selalu kulontarkan untuk mencambuk niat membaca siswaku. Kusadar bahwa omelanku berperang dengan rayuan game dan aplikasi gadget yang jadi primadona generasi masa kini.

Ya..membaca buku menjadi seperti tak ideal lagi. Untuk mengetahui satu informasi tak dapat langsung searching seperti halnya di smartphone. Dan manusia masa kini adalah generasi buru-buru...generasi yang suka serba instant. Itu sebabnya gedung perpustakaan sering lengang. Minat membaca selalu menjadi bahan kajian namun tak mampu menyeret motivasi membaca manusia Indonesia secara umum.

Kebijakan tentang literasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar adalah wadah resmi untuk mengembangkan hoby membaca. Namun semua berpulang kepada fasilitatornya yakni guru. Pak guru dan bu guru mesti memberi teladan bahwa mereka adalah generasi yang cinta buku. Pada saat siswa membaca,guru pun mesti memilih buku dan membaca dengan serius bukan memainkan handphone-nya. Siswa akan melihat bahwa sang guru adalah kutu buku dan pencinta gerakan literasi.

Buku adalah jendela dunia seseorang. Guru yang gemar membaca memiliki sejuta informasi bagi siswanya. Wawasannya pun tak diragukan. Guru yang gemar membaca adalah sumber informasi.