Andai Aku Bisa
Oleh : Susanah
#Tantangan Gurusiana Hari Ke-126#
Mentari menyapa genit pada semesta. Sinarnya menyeruak menembus jendela kaca diruang rawat. Rumi harus menunda keberangkatannya kembali ke kota tempat ia bekerja. Ayahnya belum sepenuhnya sembuh. Terdengar helaan nafas panjang. Rumi bimbang antara pekerjaan dan masa depan atau ayahnya. Rumi tidak tega untuk meninggalkan ayahnya.
Sudah seminggu ayahnya dirawat. Dan tiap hari ia harus berurusan dengan dokter Prakosa. Tak terbayangkan sesak didada yang mendera manakala sang mantan melakukan pemeriksaan kepada ayahnya. Rasa benci dan cinta masih saja berperang dengan sengit. Kadang Rumi merasakan tatapan yang tak bisa dijelaskan dari Prakosa. Rumi tak mau terjebak dalam cinta masa lalu sekaligus tak ingin menjadi pelakor. Sepanjang yang Rumi ketahui Prakosa telah menikahi sahabat masa kecilnya. Mengingat itu hati Rumi mencelos. Ia harus menghindari pertemuan dengan Prakosa.
Siang ini Rumi menyuapi ayahnya yang semakin membaik. Tok...tok..pintu terbuka. Dokter dan seorang perawat masuk untuk pemeriksaan rutin. Wajah tua itu segera memasang senyum sumringah menyambutnya. Rumi hanya menunduk menghindari tatapan Prakosa. "Om bisa segera pulang..."ucapnya dan disambut dengan senyum yang makin lebar sang ayah. Sesaat ada wanita muda masuk dan tergopoh menemui Parkosa. "Maaf pak dokter,dek Mimi tak bisa dibujuk!". Prakosa menampilkan muka kuatir. Dengan bergegas ia segera pamit setelah pemeriksaan selesai. Hati Rumi terusik."Siapa dek Mimi?"batinnya. "Siapa dek Mimi Suster?"tanyanya penasaran. Dan Rumi terkesiap saat tahu bahwa mimi adalah anak sokter Prakosa. Entah tiba-tiba hatinya perih.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masihkah Rumi berharap bisa kembali ke pelukan sang dokter? Sukses selalu buat Ibu Susanah.
Terima kasih Pak Bambang. Saya mengikuti tulisan bapak...sukses pak