Oleh : Susanah

# Tantangan Gurusiana Hari ke-121#

Wanita separuh baya yang masih terlihat cantik dan anggun itu mendudukkan dirinya dikursi kuno yang terletak di ujung ruangan cafe. Tempat yang sama,27 tahun lalu. Dan kelebatan peristiwa masa itu berlarian dipelupuk mata. Dan tiap kembali ke kota kelahirannya,Rumi pasti menyempatkan berkujung ke restoran yang sekarang berubah menjadi cafe. Rupanya alur jaman mengharuskan sang pemilik harus berinovasi agar diminati semua kalangan. Namun Rumi masih bisa menikmati suasana cafe itu seperti masa mudanya kendati pada akhirnya kenangan itu menyeretnya dalam.kesedihan panjang.

Jemari Rumi mengaduk minuman teh beraroma lichee keaukaannya tiba,-tiba netranya menangkap sosok pria masa lalunya. Degup jantungnya sempat berpacu cepat....namun segera kesadarannya pulih,sejenak menggelengkan kepalanya seolah hendak.mengusir rasa yang tiba-tiba melesat tanpa permisi. Rumi benci rasa yang tiba-tiba muncul....hatinya bersungut-sugut,"Cih....kenapa dia??". Rumi bertahun-tahun melarikan diri agar tak bisa lagi bersitatap dengan muka pria itu.

"Rum...Rumi??" Sapaan yang terdengar. Rumi tak dapat mengelak lagi. Susah payah bibirnya membentuk.lengkungan senyum...sejenak.menatap pria yang ada didepannya. "Ya...saya Rumi" katanya. Keduanya saling tatap. Rumi segera memutus pandangannya,menunduk dan tangannya kembali mengaduk minuman dingin itu...menyesapnya agar bisa membasahi kerongkongannya yang tiba-tiba terasa kering. Dadanya sejenak melonjak ketika tangan pria itu terulur menyalaminya. Mendadak dalam dadanya bergemuruh. "Ya,ampun!!" keluh Rumi dalam hati. Rasa itu masih ada,cinta. Ya rasa cinta...namun telah bercampur dengan benci. Lamat-lamat terdengar alunan musik dan suara penyanyi legendaris Chrisye terdengar merdu. Syairnya sungguh meresahkan Rumi...."andai aku bisa,mengulang kembali,waktu yang berlalu tuk kembali padamu..."(bersambung)