CINTA DALAM DIAM
Cinta dalam Diam
Oleh : Susanah
#Tantangan Gurusiana Hari Ke-38#
Kasdi menyusuri pematang sawah yang digarapnya. Kasdi hanya petani penggarap. Tak sepotong tanah sawah yang ia miliki karena sepetak sawah warisan mbak kakungnya telah raib dijual untuk membiayai pengobatan emaknya. Kasdi berperawakan tinggi dengan kulit sawo matang yang sekarang menjadi sangat coklat karena terik matahari yang tiap hari membakarnya saat mencangkul. Yang menarik dari wajah pemuda berumur 23 tahun itu adalah sorot mata tajam yang menunjukkan kecerdasannya. Alis matanya tebal menambah kesan maskulin sehingga beberapa gadis di desanya suka dekat dengan Kasdi. Namun kerasnya hidup tak memberi kesempatan Kasdi bersenang-senag dengan para gadis atau sekedar bermain dengan teman-teman sebayanya.
Kasdi mempercepat langkah bahkan beberapa kali melompati parit. Kasdi bergegas sebab sedikit lagi jam 1 pertanda pasar Legi yang selalu ramai pengunjung itu akan segera berakhir. Kasdi tidak akan melewatkan kesempatan setiap kali hari Legi datang. Di ujung desa Kasdi berhenti. Ia sudah membasuh tubuhnya dipancuran yang tidak jauh letaknya. Kasdi duduk di atas batu besar dan menunggu seseorang yang akan lewat. Sudah lewat 30 menit berlalu. Namun seseorang itu tidak segera lewat. Kasdi mulai resah. Namun seketika senyumnya mengembang meski tipis. Yang ditunggunya semakin mendekat.
Dada Kasdi bergemuruh. Jantungnya serasa akan meloncat dari tempatnya,sesaat ia melihat, sekaligus menikmati senyum yang sangat manis. Senyum gadis yang ia rindui tiap malam saat ia meletakkan segala kelelahannya. Gadis itu tersenyum bahkan mendadak tertawa renyah saat temannya menggodanya. Dunia Kasdi serasa dipenuhi dan kupu-kupu indah. Namun Kasdi hanya diam nyaris tanpa ekspresi saat beberapa gadis melewatinya. Salah satu menyapanya dan Kasdi hanya mengangguk. Kasdi hanya menatap punggung gadis idamannya itu. Gadis yang ia cintai dalam diam....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Pentigrafnya
Terima kasih Ibu Fitriany...kiranya selalu sehat