Susanah

Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung...bekerja dengan ihklas untuk menjadi berkat bagi sesama ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Di Doa Dua Ibuku

Di Doa Dua Ibuku

DI DOA DUA IBUKU

Oleh : Susanah

“Ibuku adalah keajaiban berjalan” (Leonardo Dicaprio)

Banyak keajaiban dalam hidup seseorang,namun pergulatan seorang ibu mendampingi anaknya adalah keajaiban yang dirasakan setiap orang. Keajaiban yang kadang dianggap sepi tanpa tepuk kekaguman. Bagai pahlawan tak dikenal,bagai patriot tanpa tertulis dibuku kenangan. Itulah sosok ibu.

Dilahirkan dari perempuan sederhana di desa kecil. Dalam situasi yang sulit,ketika masih banyak keluarga yang tak bisa setiap makan nasi putih, untuk menghemat maka beras dicampur dengan empok jagung. Kadang kala makan nasi karak (aking) untuk menghemat pengeluaran keluarga. Ibu yang melahirkan saya harus berjuang menjaga keberlangsungan pangan anak-anaknya dengan membantu menjadi buruh dada’ di sawah tetangga. Suatu saat saya melihat ibu menahan sakit yang sangat karena di sengat kalajengking di sawah sehingga kakinya bengkak. Penyakit yang disandangnya mengharuskan saya terpisah karena tidak mampu merawat anak yang masih kecil. Umur 2 tahun dunia kasih sayang ibu terlepas dari hidup. Dilepaskan saya dengan uraian air mata. Rapalan doa dari seorang perempuan Jawa yang sederhana meluncur lembut dari bibir ibu yang terkasih.

Sedih sudah pasti. Namun seorang ibu lain menantiku dengan kasih. Perempuan kota yang sederhana merengkuhku dalam dekap cinta yang tulus. Perhatian,cinta dan kelembutannya memenuhi masa kanak-kanakku. Keajaiban baru aku rengkuh dan nikmati. Sungguh Tuhan teramat baik.

Masa kanak-kanak adalah masa merengkuh pengalaman. Dalam disiplin kudidik. Semua diatur dengan detil. Jam tidur harus ditepati apalagi waktu belajar. Mengeluh,bersungut itu pasti. Namun sungut-sungut pun terlepas ketika ibu keduaku menyanyikan kidung rohani yang merdu. Kasih sayang ibu kandungku tak lepas sebab setiap libur sekolah aku pasti pulang kampung dan kembali bisa berlarian di pematang sawah dan makan nasi jagung berlauk gimbal udang dan sayur asem. Tidak ada kenikmatan makan yang dapat menggantikan menu ini.

Aku tumbuh dikawal dengan kasih sayang dan disiplin. Dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Perpaduan cara mengalirkan cinta dari dua ibu mengantarku ke dunia yang penuh warna dan diajarkan bagaimana menghadapi arus deras kehidupan. Kedua ibuku memberi bekal yang cukup. Disiapkan kebutuhan jasmaniku. Kala kecil ibu sering memotong 4 bagian sebutir telur rebus untuk dibagikan kepada ke-4 anaknya. Makanku lahap tanpa mempedulikan bahwa ibu tak pernah menyantap telur rebus yang sampai sekarang menjadi lauk favoritku. Jika beras menipis maka ibu menggoreng karak lalu menyeduh air gula dan menyajikan untuk kami. Ibu akan makan setelah bapak dan kami makan. Bodohnya aku kala itu,kenapa tak menghiraukan perihnya lambung ibu karena menahan lapar.

Ketika di kota, ibu angkatku setiap pagi menyuapiku dengan susu segar yang selalu tersedia di meja makan. Ah…sedikit memaksa sebab aku tak suka susu putih. Kadang aku benci jam makan siang karena selalu disiapkan sayur dipiringku dan mesti habis. Ah…bodohnya aku kala itu karena tak menghargai jerih payah ibu yang menginginkan badanku sehat.

Setiap memasuki ujian akhir di tiap jenjang, ibuku pasti datang ke kota karena ibu angkatku yang meminta. Masih terngiang perintahnya,”Sungkem ke ibumu lebih dulu sebelum keluar dari rumah menuju sekolah!”. Sejak SD sampai tes masuk ke perguruan tinggi ibuku selalu datang untuk terima sungkem dariku. Dan sejak SD aku tak pernah tidak lulus. Ibu angkatku mengajariku tentang pentingnya doa ibu.

Kini sudah 30 tahun lebih kedua ibuku mangkat. Hal terindah adalah ketika aku tahu dalam doa mereka,namaku disebut. Ibu angkatku menjadi teladan tentang kesetiaan berdoa. Setiap malam sujud dan mengakhiri doa dengan menyebut namaku. Ibu kandungku mengajariku tentang kesetiaan dalam doa.

B

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post