Oleh : Susanah

#Tantangan Gurusiana Hari ke-51#

Malam itu dua hati menyusuri geladak kapal kecil di pinggiran sungai Nil. Kerlap-kerlip lampu membangkitkan suasana romantis. Beberapa pasangan mengabadikan momen indah malam dengan berbagai gaya foto. Namun kita lebih suka berbincang berdua...entahlah, selalu ada topik yang dibahas. Alhasil saat yang lain memposting riuhnya perjalanan ziarah ini di sosial media...kita berdua tak memiliki banyak foto untuk dipamerkan. Kita menikmati tarian perut sembari saling menggenggam jari jemari...menertawakan kelucuan anggota rombongan yang tak membawa pasangan. Perjalanan yang penuh kenangan dikalbu.

Sekarang,kita tak lagi muda. Masih saja suka berdebat...hal besar atau persoalan sepele...beginilah jadinya dua orang yang suka bicara disatukan. Umur yang tak terpaut jauh membuat dua ego yang sering bertarung tak mau kalah. Namun humormu yang tak pernah kering membuatku tak mampu memendam amarah hingga esok hari. Memberi dan saling memberi namun juga saling menuntut menjadi warna hidup kita...rasanya nano-nano.

Dua hati berbeda yang merela untuk menyatu butuh perjuangan. Kadang harus ngos-ngosan saling mengejar agar kita makin berpadu. Dua kepala yang berbeda cara menggunakan. Logikamu selalu dominan sedangkan aku lebih menyatakan kepekaan perasaan. Namun kita memacu agar menyatu. Kehendakmu kadang tak selaras dengan keinginanku namun kita selalu mencari cara memadankannya. Semua atas nama cinta yang terus memancar diantara kita,meski kadang tereumbat oleh kerikil namun yang kusuka darimu adalah selalu mencungkil kerikil agar tak menutup sumbernya. Semua atas nama janji suci yang terikrar. Dua menuju satu... (Selamat Malam Minggu)