Oleh Susanah

#TAGUR HARI KE-1

Cahaya mentari pagi merambat dengan lembut menyapa tiap insan. Hatiku membuncah dalam keriangan menatap semburat warna indah di langit. Nuansa jingga yang lembut seolah membelai jiwa,memanjakan nurani untuk memanjatkan syukur pada Sang Pemberi Hidup. "Akhhh...semangat jiwa!!" pekikku dalam hati dan tangan tak sadar mengepal. Aku menoleh ke kanan dan kiri,semoga tak ada yang memperhatikanku..kuatirku ada yang menganggap aku tak lagi waras. Laksana burung yang bertahun terbelenggu sangkar yang merindu langit untuk mengepakkan sayapnya, batinku bak melempar kuk yang terpasang erat ditengkuk. Berminggu-minggu aku terpuruk. Watak melankolisku memperburuk keadaan...cih! airmata kerap hadir tak diundang menambah pening kepala. Aku kadang benci diriku yang terlalu lemah dan suka meratapi diri. Aku iri dengan mereka yang suka sekali tertawa bahkan saat hidupnya di ujung tanduk.

Namun hari ini...entah angin darimana, batinku tergugah. Mungkin juga matahari pagi yang merontokkan kesedihanku. Kulempar senyum ke sembarang arah,entah pada siapa....apa peduliku. Aku hanya ingin tersenyum. Kuhela motor matic-ku dan segera menyusuri jalan di kompleks perumahanku selanjutnya dengan senyum yang masih tersisa di bibir kubelah jalan raya menuju butik tempatku bekerja.

Kuparkir manis motor di tempatnya. Sepertinya terlalu cepat aku datang sebab baru dua motor yang terparkir di area parkir khusus karyawan. Wajahku masih riang kurasa. Akh...hari baru sungguh nikmat. Kuputar knop pintu dan berharap ada senyum ramah yang kudapat kendati detak jantungku mulai tak berirama teratur. Di balik pintu itulah beberapa minggu lalu hatiku terpuruk. Sekelebat peristiwa itu kembali membayang. Buru-buru kutepis...ini hari baru...semangat baru. Aku tak boleh lagi terpuruk.