Hari Ke-8

#Tantangan Gurusiana#

Oleh: Susanah

Sejak berita kematian mendadak suami artis tersohor...emosiku yang mudah terharu membuahkan kecemasan mendalam. Sudah beberapa minggu setiap "belahan jiwa'ku tertidur aku selalu mengamati wajahnya dan tarikan nafasnya. Ah...tersadar sejenak...kebiasaan ini beberapa tahun belakangan ini tak lagi kulakukan..

Kepadatan kerjaku (meskipun aku bisa membuatnya tak padat) menyedot tenagaku yang tak lagi segar..akhirnya tiap malam mengantuk lebih cepat menyergapku. Malam ini kuhitung lagi jejakku...hmmm lumayan lama...Hampir 25 tahun jejakku tak lagi sendiri sebab aku selalu didampingi kekasihku...namun ada tahun-tahun yang sulit kulalui, sebab ada saja batu dan kerikil yang mesti diinjak. Kadang mesti peluh menetes lebih banyak dari biasanya karena tuntutan hidup..kadang air mata harus berurai untuk meluapkan emosi jiwaku. Namun aku tetap melangkah.

Mentari yang pelan masuk ke peraduan..dan langit semburat jingga....aku menghitung kembali jalan hidupku. Oh..Tuhan hanya syukur sebab dalam setiap jejak aku tak pernah sendirian. Meski kadang kecewa kucecap..namun bahagia pun kunikmati. Bahagia yang selalu menyembul bahkan kadang membuncah sebab tak mungkin aku mengeluh untuk hidup yang hanya sekali ini.

Aku masih melangkah..meninggalkan jejak bukan hanya kaki namun juga jejak kaki yang kokoh yang setia mendampingi. Bergandengan erat..meski kadang hendak kedua tangan agak menjauh karena hadirnya angin yang tak sehat...namun kami tetap menjejak.

Kuhela nafasku menjemput malamku...aku masih saja mengamati wajahnya dan memandangi tarikan nafasnya. Ia masih disisiku...tuhan ajarku terus setia dalam jejak-jejakku !