Oleh: Susanah

#Tantangan Gurusiana Hari Ke-48#

Tubuhku terpaku di tempatku berdiri sesaat netraku menangkap sosok yang tak asing. Ludira Wiryo. Nama yang pernah mengisi hari-hariku. Cukup lama, 6 atahun masa manis kami rengkuh bersama. Pikiranku mengelana ke masa lampau. Jalinan cinta selama 6 tahun kami ternyata tak rapat. Ada lubang kecil yang tak pernah kami sadari karena selalu kutambal dengan rasa cinta dan rindu. Setiap lubang itu terbuka,tak sempat menganga lebar karena selalu ada obat yakni saling memaafkan. Namun pada akhirnya salah satu dari kami yang membongkar lebar celah itu karena seseorang yang hadir diantara kami. Lalu...aku yang harus mengalah,pergi. Kubawa lukaku,menghilang dan tak meninggalkan jejak apapun. Aku tak ingin lagi ditemui,bahkan kepada cinta aku tak percaya lagi.

Tapi manusia apa yang tak memiliki cinta. Bisakah ia hidup tanpa cinta?? Sepanjang pelarianku kugenjet rasa cinta ke dalam sanubariku yang dalam,tak kubiarkan ia keluar kendati ia meronta-ronta ingin bebas dari penjaraku. Aku tak mau terluka lagi. Setiap pria yang ingin membuka hatiku pastilah berbalik arah meninggalkanku...kuusir dengan caraku. Masa bodoh dengan cinta. Dan hari ini aku hadapi lagi sosok yang membuat hidupku tak berwarna lagi. Mata kami terkunci,saling menatap. Aku terbawa dalam kelebatan masa lalu yang manis...untung segera peristiwa pahit itu segera menyadarkanku. Aku mengalihkan pandanganku dan melanjutkan aktivitas. "Segera selesaikan proyek ini, tangani dengan benar!"ujarku kepada asistenku. Tak kuberi kesempatan ia mendebat kutinggalkan ruangan rapat itu. Kutekan pelan dadaku agar sesaknya menghilang. Huh...aku benci keadaan ini...ternyata masih ada cuilan cinta disudut hati,itu yang membautku sesak...

Kulempar pandangan ke langit malam. Banyak bintang berkelip indah. Namun kelipnya seperti mengejekku. Ternyata hatiku masih kerdil. Kusesali mengapa tadi tidak kumaki pria itu. Bahkan harusnya kutampar berkali-kali agar tersalur sakit hati yang tersimpan. Nyatanya aku hanya mampu terpaku menatapnya. "Kapan hati ini berdamai?"lirihku. Mengapa mesti ada perjumpaan lagi..Cih!!