Limbah Membawa Berkah

Manusia tinggal di bumi yang memiliki kewajiban atau mandat untuk menjaga bumi dari kerusakan. Namun sebagian manusia tidak mau melaksanakan mandat ini. Kelengahan,ketidakpedulian pada lingkungan adalah penyumbang terbesar dari kerusakan lingkungan yang pada akhirnya manusia jualah yang menanggung dampak kerusakan lingkungan itu. Lantas,bagaimana warga sekolah bisa urun kerja untuk menjaga lingkungan???

Bermula dari postingan di grup Whatshapp alumni kampus tentang mengolah limbah atau sampah dari bahan organik yaitu kulit buah-buahan dan juga sisa sayur yang dipetik yang tidak lagi bisa dimasak. Hasil dari pengolahan itu ternyata memiliki banyak manfaat. Limbah organik yang biasanya sulit dimusnahkan karena bersifat basah dan menimbulkan bau,sehingga menimbulkan masalah di lingkungan bisa diolah dengan cara dipermentasikan. Dalam rapat dewan guru,kami memutuskan untuk mengadopsi pengolahan limbah organic tersebut menjadi salah satu tugas praktek kelas 9. Tujuan dari praktek ini adalah pertama untuk memberikan penilaian ketrampilan kepada peserta didik kelas 9 yang bisa dikerjakan di rumah peserta didik masing-masing. Manfaat kedua adalah sarana memotivasi peserta didik untuk mencintai lingkungan sekitar dari kerusakan karena limbah.

Maka kegiatan ini segera dilaksanakan dengan langkah awal membuat video tutorial yang diperagakan oleh 3 orang siswa. Maka bahan yang disiapkan adalah : bahan organik berupa kulit buah nanas,kulit pisang,kulit pepaya dan sisa sayur sawi,kangkung,kulit wortel. Sebenarnya bisa juga kulit buah yang lain atau sayur yang lain. Kemudian air menurut takaran yang ditentukan dalam panduan resep serta gula merah. Tentu saja selama pembuatanvideo tersebut para pemeran dan juga tim multi media menerapkan protokol kesehatan. Setelah melalui pengeditan maka video tersebut dibagikan kepada seluruh peserta didik kelas 9 untuk dijadikan pedoman penyelesaian tugas ini. Antusias para siswa dalam menyelesaikan tugas ini sangat besar sebab sangat mudah dilakukan. Demikian juga bahan yang dibutuhkan tidak mahal bahkan siswa mencari kulit buah ke penjual es buah bahkan pedagang nanas yang mangkal dipinggir jalan. Para pedagang tersebut dengan senang hati memberikan limbah tersebut karena membantu mereka mengatasi tumpukan kulit buah di tempat dagangnya. Pemberian tugas untuk penilaian akhir tersebut sekaligus memberi manfaat kepada masyarakat.

Prinsip belajar menyenangkan pun tercapai. Seperti yang dikemukakan Thorndike tentang law of effect yakni pembelajaran memberi pengaruh pada siswa bila dilaksanakan dengan nyaman. Pembelajaran yang menyenangkan maka hubungan stimulus dan respon menjadi kuat. Dengan demikian memberi pesan dari proses belajar mengajar tersebut dapat ditangkap oleh para siswa.

Pengolahan limbah dari bahan organik ini memberi dampak bagi pelestarian lingkungan. Dampak langsungnya adalah mengurangi sampah dapur yang selama ini menjadi masalah dalam masyarakat. Di beberapa tempat limbah yang berasal dari kulit buah dan sisa sayur yang belum dimasak tidak dikelola dengan baik bahkan tidak sedikit yang membuang sampah di sembarang tempat. Kemudian dampak untuk lingkungan lain lagi adalah hasil permentasi tersebut dapat dijadikan campuran untuk sabun pencuci tangan sehingga mengurangi penggunaan bahan sabun kimia. Bahkan cairan tersebut dalam takaran tertentu dapat dijadikan penyemprot pembersih udara.

Jika setiap siswa dapat mengolah bahan menjadi cairan permentasi yang sangat berguna,maka masalah sampah akan teratasi dan udara juga semakin bersih. Lestari tanahku…lestari bangsaku!!