Pisang Goreng vs Nomor Antrian
Oleh Susanah
@Tantangan Gurusiana Hari Ke-119#
Jalan-jalan sore bersama teman mengisi akhir pekan di sekitar taman Balaikota. Menjalin keakraban tidaklah selalu mengeluarkan biaya yang besar. Setelah mengitari lapangan 3 kali putaran kami mencari tempat untuk istirahat. Tiba-tiba saya ingat bahwa disekitar taman ada penjual pisang goreng yang selalu ramai. Akhirnya kami sepakat berjalan kaki untuk menjajal penganan yang bisa ditemui dimana saja.
Apakah istimewanya warung pisang goreng itu???entahlah..! Sesampainya di tujuan sudah beberapa orang yang antri. Segera saja merangsek ke barisan depan. Namun seorang pria menyodori nomor antrian. Heran tentu saja. Membeli pisang goreng harus ambil nomor antrian. Apa????temannya saya mendelikkan matanya. Dan pria itu menjelaskan untuk tertibnya sebaiknya kami mengambil nomor antrian....dan rupanya itu sudah biasa bagi pelanggan warung ini.
Dan memang sang ibu penjual tersenyum lalu menjelaskan bahwa tidak mau antri menyebabkan kerap terjadi keributan diantara pembeli. Wow....pisang goreng yang renyah dan dilengkapi dengan kriuk-kriuk memang berbeda dengan pisang goreng lainnya. Sang penjual yang berpenampilan amat bersahaja itu menyatakan bahwa budaya antri harus dibiasakan. Dari pemikiran itu maka disiapkan nomor antrian dan sangat berguna pada saat pembeli membludak. Hanya sekedar beli pisang goreng orang harus belajar antri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren
terima kasih Bu...salam kenal bu. Ijin follow