Oleh :Susanah

#Tantangan Gurusiana Hari ke-81#

Irwan terpaku berdiri,matanya tak berkedip. Netranya memandang takjub sosok yang berjalan mendekati posko KKN tempat ia menghabiskan waktu hampir satu bulan ini bersama rekan-rekannya. Desa yang terletak dilereng gunung adalah tempat yang ditetapkan pihak kampus sebagai salah satu desa yang menerima mahasiswa KKN. Irwan awalnya menggerutu karena harus membayangkan kehidupan didesa yang minim.gebyar kota. Tak ada pusat perbelanjaan,vahkan pasar hanya satu minggu satu kali. Apa yang menarik. Hampir sebulan ia menggerutu bahkan cepat emosi jika rekan-rekannya sulit diatur. Irwan ditunjuk menjadi koordinator lapangan di posko ini. Namun hari ini sesaat menjadi berubah.

Sosok gemulai,manis dan ramah ada didepannya. " Selamat siang Mas KKN!" suara lembut mengalun ditelinga. Irwan tergagap menjawab karena tidak siap merespon sapaan bidadari di depannya. " Eh..siang. Selamat siang!" Namun tatapannya segera berakhir karena senggolan kasar dibahunya. "Kondisikan mata dan hatimu"seloroh Abdi rekannya. "Irwan!" mendadak ia memperkenalkan dirinya. Wanita yang berfiri bak bidadari menurut versi Iwan itu terkekeh. Lalu berucap riang,"Anu..Mas..bisa saya minta tolong?...jika tidak.merepotkan!" jelasnya. Irwan dan Abdi serempak menjawab," Bisa!!". Sejenak keduanya berpandangan...saling menatap tajam. Ada aura cemburu diantara keduanya. "Saya koordinatornya Mbak.."Irwan menyombong...dan Abdi.melengos saja pergi. " Oh,gitu ya Mas..saya mau minta tolong kalau pergi ke kecamatan saya nitip surat". Irwan segera menyahut," Baik mbak...nanti saya antar sebentar lagi". Percaya diri Irwan melambung padahal jadwal ke kantor camat masih 3 hari lagi. Dan bidadari itu mengulas senyum.lalu.beranjak pergi.

Irwan begitu penasaran dengan sosok cantik dan manis itu. Dan sore ini ia.mengajak pak carik atau sekretaris desa untuk.berbincang. "Oala Mas KKN ini kesengsem ya dengan mbak Sri to??. Pipi Irwan memerah menahan malu karena ledekan pak Carik. "Tapi jangan kecewa Mas...karena mbak Sri itu istri kedua Tarjo,juragan salak itu lho Mas". "Kedubrak!" Kepala Irwan mendadak pening.