oleh Susanah

#Tantangan Gurusiana Hari ke120#

Duduk santai disore hari sambil menyeruput teh hangat beraroma jahe menciptakan rasa nyaman dibatinku. Bukan saja karena teh hangat namun sesekali jemariku digenggam mesra. Rutinitas yang indah setiap sore untuk menghalau hawa sepi semenjak buah hati kami belajar di tanah rantau. Topik pembicaraan berganti tiap sore. Dan sore ini kami bernostalgia masa SD.

Aku baru tahu bahwa suamiku pernah tak naik kelas. Siapa sangka pengalaman pahit itu pernah menderanya. Dan aku pun menertawakannya. Dahinya mengernyit tanda tak suka ditertawakan. Baginya itu bukan pengalaman lucu,sebab ketika tak naik.kelas cambuk segera menggores punggungnya dan segunung kemarahan sang ibu. Tidak naik kelas karena tak.lancar membaca,sungguh pengalaman yang memalukan.

Namun cambuk itu memang benar cambuki tekadnya.Waktu bermainnya dipakai mengurung diri dan belajar keras. Hasilnya tiap cawu (catur wulan) menjadi juara kelas. Tahun-tahun susah itu terlewati. Dan sekarang saat bernostalgia,suami berkata"Jangan menengok kebelakang jika itu membuatmu sakit dan tak pernah bisa bangkit. Namun kadang kala mari menengoknya agar kita belajar agar menjadi lebih baik." Menegok kebelakang,perlukah??