Oleh : Lina Susanti, S.Pd - SDN.Sariwangi

Allah Ta’ala berfirman:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” (Al-Israa’ : 23-24).

Siang tadi saya dan teman-teman berdiskusi tentang fenomena yang akhir-akhir ini terjadi. Ada yang melaporkan Ibunya dan ada juga yang menuntut ingin memenjarakan Bapaknya sungguh sangat miris, terlepas dari kesalahan yang mereka perbuat. Orang tua yang sudah mengandung, menyusui, menyapih ,membesarkan dan mendidik anak-anaknya pada akhirnya diperkarakan oleh anak-anaknya sendiri.

Banyak hikmah dan pelajaran berharga yang kami petik dari kisah itu. Kami mencoba menseting ulang mindset kami tentang paradigma anak yang sukses dan berhasil. Sesungguhnya baik bila kesuksesan diukur dari segi materi seperti lulus sekolah, mendapat pekerjaan dan mapan dalam penghasilan, namun jauh lebih penting adalah mendidik anak menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah seperti yang diajarkan lukman kepada anak-anaknya : jangan mempersekutukan Allah, berbuat baik oada orang tua, sadar diawasi Oleh Allah ,mendirikan salat, berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran, sabar dan tidak menyombongkan diri. Itulah nasihat Lukman yang diabadikan dalam QS Lukman kepada anak-anaknya.

Kami meyakinkan diri sambil mengevaluasi ternyata banyak kesalahan yang kami lakukan sebagai orang tua, semoga masih Allah berikan kesempatan untuk kami memperbaikinya. Mengawali dengan menjalin komunikasi bersama anak, bukan meluangkan waktu tetapi menjadwalkan waktu dan terus mengevaluasi untuk melakukan perbaikan. Peran Orang tua dan keluarga sangat penting memberikan contoh dan teladan dalam mendekatkan anak-anak untuk melaksankan Al Qur'an sebagai pedoman hidup. Tidak bosan untuk sama-sama belajar dan memperbaiki diri. Semua perlu waktu dan proses yang diiringi oleh ikhtiar, kesungguhan, do'a dan tawakal. Semoga akan terlahir anak-anak yang sholeh dan sholehah.

Bandung Barat, 31 Januari 2021

#tantangangurusianaharike-113