Susi Amny Magdalena Siregar

Susi Amny Magdalena Siregar lahir di Pematangsiantar, 23 Oktober 1968. Menyelesaikan pendidikan S1 jurusan PBS di FKIP Universitas Jambi pada tahun 1991 dan S2 ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lihatlah Masalahmu dengan Kaca Matamu, bukan dengan Kaca Mata Orang Lain
LIHATLAH MASALAHMU DENGAN KACA MATAMU BUKAN DENGAN KACA MATA ORANG LAIN

Lihatlah Masalahmu dengan Kaca Matamu, bukan dengan Kaca Mata Orang Lain

Menurut KBBI kaca mata adalah: 1) lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan. 2) pandangan seseorang terhadap suatu hal yang ditinjau dari sudut (segi) sudut pandang.

Tulisan ini terinspirasi dari peristiwa teman saya yang kaca matanya tertukar. Sepintas kedua kaca mata tersebut terlihat sama persis, warnanya, bentuknya, dan gagangnya. Padahal kedua kaca mata itu berbeda. Yang satu plus dan yang satu lagi kaca mata anti radiasi.

Kedua teman saya ini meja kerjanya berdampingan. Karena meja dan tempat duduknya berdampingan, tak heran jika barang-barang mereka sering berpindah-pindah tempat. 

Begitu jugalah halnya dengan kaca mata. Suatu hari kaca mata mereka tertukar. Pada mulanya mereka biasa-biasa saja. Tidak ada yang aneh dengan penglihatan mereka. Mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Setelah malam hari, ketika satu di antara mereka mulai mengerjakan pekerjaannya di laptop, terasa ada yang lain pada penglihatannya. Huruf-huruf di laptop mulai terlihat menari-nari dan sedikit kabur. Karena pekerjaan harus segera diselesaikan, dia tetap memaksakan matanya untuk melihat huruf-huruf di layar laptopnya. Tapi lama-kelamaan kepalanya pusing berkunang-kunang. Akhirnya dia memutuskan untuk berhenti bekerja.

Sambil menahan pusing dia berbaring di sofa. Dibukanya jaca matanya dan diletakkan di atas meja. Entah karena ngantuk, lelah, atau pusing akhirnya dia tertidur hampir satu jam.

Mengingat pekerjaan yang harus diselesaikan dia pun bangkit. Sambil menikmati kopi susu yang baru diseduhnya, dia kembali ke laptop. Dia mulai bekerja lagi. Membaca layar monitor lagi. Memencet keyboard lagi.

Wooow...terasa berbeda, pikirnya. Penglihatannya sungguh terang. Kepalanya tidak pusing. Huruf-huruf di layar monitor tadak ada yang bergoyang-goyang. Semua tenang sesuai barisannya.

Entah apa yang menggerakkan tangannya, diraihnya kaca mata yang diletakkanya di atas meja. Diamatinya perlahan-lahan dan berulang-ulang. Dia pun menemukan sebab. KACA MATA PLUS. Pantas saja kepala pusing, penglihatan kabur, dan huruf bergoyang-goyang. Ternyata dia memakai kaca mata yang bukan miliknya. Kaca mata miliknya adalah kaca mata normal anti radiasi.

Segera dia mengirim sms ke WA grup menanyakan kepada kaean-kawan yang merasa kaca matanya tertukar. Kepada saya juga ditanyakannya, karena kebetulan saya juga memakai kaca mata. Sementara teman yang memiliki kaca mata plus itu belum merasa kaca matanya tertukar. 

Keesokan harinya di sekolah, teman yang sudah tahu kaca matanya tertukar masih terus bertanya kepada yang lain, termasuk  si Ibu, teman yang duduk di sebelahnya.  Tapi si Ibu tetap belum menyadari. 

Ketika si Ibu mulai mengerjakan laporan keuangan, duduk di depan komputer, dia pun dengan gaya santainya menyorongkan gagang kaca mata ke balik telinganya. Dipandangnya layar komputer, dikedip-kedipkannya matanya, dipandangnya sekali lagi, ooooww...mengapa mataku kabur? Dia berpikir dan langsung menyadari, ya ampuuuun kaca mata kita tertukar Panduuuu. Dia berteriak sambil tertawa terbahak-bahak. Kami yang berada di ruang itu pun ikut tertawa.

Nah, jelaslah kita tidak bisa melihat dengan baik jika kaca mata yang kita gunakan bukan milik kita. Bukan kaca mata yang kita butuhkan. Begitu juga dengan permasalahan kita. Jangan lihat permasalahan kita dengan kaca mata orang lain, tapi lihatlah dengan kaca mata kita. Jika kita melihat permasalahan kita dengan kaca mata orang lain, mungkin kita tidak bisa menyelesaikannya dengan baik. Tapi ketika kita melihat permasalahan kita dengan kaca mata kita, maka kita akan lebih tahu apa yang kita butuhkan dan bagaimana kondisi kita. Bukahkah demikian?

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Analogi ok, mantap bu Susi. Sukses tuk ibu

04 Mar
Balas

Terima kasih Ibu sayang. Salam dari saya.

05 Mar

Tulisan dengan analogi yang sangat bagus. Terima kasih, Bu. Saya mendapat pencerahan

04 Mar
Balas

Terima kasih Ibu. Salam kenal dari saya.

05 Mar

Keren Bu.. Ada tanda yang kayak garis 3 diatas tulisan trus klik itu ada bacaan berbagi trus lanjut kirim, kadang dibawah juga ada layar untuk berbagi

04 Mar
Balas

Iya Bu. Terima kasih ya Bu. Salam kenal dari saya.

04 Mar

Mengapa tulisan sy di blog gurusiana tidak bisa dishare ke fb mediaguru ya?

04 Mar
Balas

Terima kasih teman2 yg sdh membaca tulisan sy.

12 Mar
Balas



search

New Post