Susiana Ervin Nurahmah

Menumbuhkan semangat literasi dengan belajar menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web

Anakku Sayang Anakku Malang

Malam setelah Isya' Handphone ku bergetar, tanda ada telepon masuk. Nomer tak dikenal, tapi harus kuangkat mengingat akhir akhir ini sering berhubungan dengan banyak orang 'asing' dan aku belum sempat menyimpan nomor handphonenya. Terdengar suara tangis anak perempuan diseberang, sambil terisak "Bu...Bu guru, gimana ini, pekerjaan rumah saya untuk membuat poster rusak". Seketika aku paham, ini adalah salah satu siswaku di kelas VI. " Lhooh, kenapa? padahal besok pagi sudah harus dikumpulkan" tanyaku pelan. "Dirusak adik saya bu". Iba membayangkan PR yang sdh dikerjakan hampir dua minggu ini rusak karena kejahilan adiknya.

"Ya sudah, besok dibawa saja poster yang rusak, biar saya lihat bisa dibetulkan atau tidak". Sekarang hentikan tangismu". "Ya bu" jawabnya lirih . Lupa menanyakan namanya. Apa daya sudah terdengar suara tuuut.

Keesokan harinya, di gerbang sekolah ketika kami menyambut dan menyapa siswa-siswi yang hadir, Zaski mendekatiku . Menyerahkan sebuah poster yang berantakan, kotor dan tidak layak. "Ooh kamu to?'sambutku menerima PR yang dirusak adiknya. Matanya masih sembab, sisa menangis semalam sepertinya. Seorang Ibu membututinya di belakang, rupanya ibunya, sambil membawa sebuah kertas yang belum kuketahui apa isinya. " Maaf bu, ini ganti posternya Zaski". Kaget juga, secepat itukah Zaski mengganti pekerjaanya yang hancur? dalam hatiku bertanya-tanya. " Tapi maaf ya bu, ini yang mengerjakan saya dengan ayahnya" belum sempat mengatakan apapun tapi aku sudah kaget untuk kedua kalinya. '

" Looohh, kenapa kok jadi ibu yang mengerjakan?" tanyaku pelan sambil menerima PR Zaski versi Ibu dan Ayahnya. "Saya tidak tega bu, melihat Zaski menangis terus. Jadi saya berinisiatif mengerjakan ulang PR nya. Awalnya Zaski yang mengerjakan, tapi karena sudah larut malam Zaski saya suruh tidur. Ganti saya dan Ayahnya yang melanjutkan, saya contoh poster yang rusak itu bu, warna dan bentuknya saya buat persis bu." Jelas ibu Zaski panjang lebar tanpa saya minta.

DEG! mendadak dadaku berdegup kencang. Inilah salah satu potret pendidikan kita saat ini. Banyak hal yang harus disyukuri, namun ada pula yang harus segera dikritisi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terus semangat menulis bu...banyak menulis tambah wawasan..

08 Jan
Balas

siap ibu...terimakasih supportnya

09 Jan

Selamat B Kepala Madrasah

08 Jan
Balas

terimakasih bapak semangatnya...

08 Jan

Selamat B Kepala Madrasah

08 Jan
Balas



search

New Post