Sudah Jum'at, rasanya sudah seperti weekend saja. Bagi guru yang mengajar di Sekolah Full Day dan berbasis LHS (lima hari sekolah) tentunya besok sudah hari libur. Bagi kami yang sekolah enam hari jadi ikut-ikutan rasanya besok sudah (mau) libur. Libur menjadi sebuah hari yang dinanti dan dirindukan, mungkin oleh semua orang yang memiliki rutinitas setiap harinya.

Jika sudah pada fase ini, semangat kami sudah menurun meski tidak boleh ditunjukkan kepada anak didik masing-masing. Loyo, mungkin terkesan seperti itu. Wajah tak lagi bersinar ceria, lungset kata salah satu siswa kami, tapi sindiran itu mampu membuat kami tertawa. Pun pikiran kami sudah dipenuhi angan-angan.

Buat kami yang setiap harinya kurang lebih 7-8 jam berada di sekolah untuk menunaikan tugas mulia ini, libur adalah harapan. Meskipun belum lama kami menikmati libur semester gasal bulan Desember lalu, namun jika sudah mendengar kata libur, atau sudah dekat dengan weekend seperti ini maka gembiralah hati kami.

Tidak harus pergi berlibur kemana, tidak pula harus libur dari semua aktivitas yang lain. Cukup bagi kami mengistirahatkan otak sejenak dari segala 'kegembiraan' kami di sekolah. Bisa bercengkrama dengan keluarga, mendengar curahan hati anak yang mulai dewasa, mengantar orang tua ke pasar sudah bisa me refresh hati dan pikiran kami. Untung-untung kalau ada yang mengajak kami berlibur ke sebuah tempat yang menyenangkan, seperti pantai atau lereng pegunungan.

Maka tunggu dan lihatlah kami nanti hari senin. Kami akan hadir dengan penuh keceriaan di sekolah. Seperti sudah berpisah lama dengan para siswanya. Terpancar rasa rindu di wajah masing-masing.

Semangat kami tidak kalah terpancar menyala di wajah. Dengan langkah tegap dan ringan kami siap kembali ke sekolah, dalam rangka bakti kami: Mencerdaskan Kehidupan Anak Bangsa.