Susiana Ervin Nurahmah

Menumbuhkan semangat literasi dengan belajar menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Penulis tak ber-Jati Diri
gambar diambil dari instagram

Penulis tak ber-Jati Diri

Tulisan ini sejatinya ditujukan untuk diri saya sendiri, penulis pemula yang belum memiliki ke khas-an dalam setiap tulisannya. Meski sudah memiliki hobby dan ketertarikan untuk menulis sejak bangku sekolah, dengan mengikuti pelatihan jurnalistik maupun mengikuti lomba-lomba menulis,namun hingga kini saya belum memiliki minat menulis pada satu jenis tulisan saja. Bisa dibuktikan dari beberapa tulisan artikel saya pada blog Gurusiana ini yang terkesan 'ga nyambung' antara tulisan yang satu dengan yang lainnya.

Biarlah semua berjalan dan mengalir apa adanya, yang terpenting kami memiliki konsistensi untuk terus menulis sebagai bahan referensi bersama antara penulis dengan pembaca.

Latar belakang kami sebagai guru memang menuntut kami agar 'segala bisa'. Mungkin hal tersebut yang menjadikan kami sebagai 'bunglon' dalam mengangkat sebuah tema dan jenis tulisan. Setiap harinya kami berhadapan dengan banyak individu yang memiliki pribadi yang berbeda,komunitas kami sangat majemuk, boleh jadi inilah yang mempengaruhi pola pikir kami, termasuk dalam menulis.

Saya sendiri sangat suka membaca buku-buku biografi, sebagai pemecut semangat dan motivasi diri, namun saya belum punya keinginan untuk menulis sebuah biografi. Meski hanya seorang tokoh lokal atau sosok sederhana yang inspiratif belum tentu saya mampu menuliskan biografinya secara apik.

Ketika remaja dulu saya paling hobby menulis cerpen, berdasar imajinasi maupun pengalaman pribadi atau pengalaman teman. Merasa sangat happy jika melihat cerpen saya bisa terbit di majalah remaja, seperti aneka yess, anita, gadis dan lain-lain. Tak kalah bahagianya jika cerpen tak bermutu saya dibacakan di sebuah stasiun radio lokal. Namun yang seringkali menampung cerpen saya adalah mading sekolah dan mading kelas yang tak mampu menolak kehadiran saya.

Ketika tidak remaja lagi dan gairah menulis juga berubah, saya lebih tertarik untuk mendalami dunia fotografi dan audio visual. Padahal ada jurusan jurnalistik di fakultas saya, tapi tak mampu menarik minat saya lagi kala itu. Melihat teman-teman jurusan jurnalistik yang meliput berita, mengadakan reportase, dan kegiatan jurnalistik yang lain tak lagi menggelitik saya.

Hingga sampailah saya pada fase selanjutnya, yang kembali tertarik untuk menulis. Kembali menjadi penulis pemula, yang belum mampu menunjukkan eksistensinya, apalagi prestasinya. Hanya dengan menjadi seorang kontributor untuk blog persyarikatan yang membawahi yayasan sekolah kami.Yang jelas ghirah menulis sudah ada, dengan niat sederhana, semoga ada manfaatnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang bertenaga dan lunyu. Mantap Bu

17 Jan
Balas

terimakasih apresiasinya pak Eko..

17 Jan

terus menulis.. jati diri akan hadir dengan sendirinya.. seiring dengan waktu..salam hormat

17 Jan
Balas

salam literasi pak

17 Jan

Semangat Binda, Bunda sudah punya dasar yang kuat untuk menulis, bahkan sudah banyak pendukungnya, tinggal ditekuni. Sukses selalu dan barakallah

17 Jan
Balas

terimakasih semangatnya bunda

17 Jan

Kadang kita harus terpaksa untuk memulainya

17 Jan
Balas

betul sekali pak

17 Jan



search

New Post