Bapakku dibesarkan di lingkungan orang yang pekerja keras. Hidup bersama Etek (adik Ummi) karena Buya (panggilan kepada sang Ayah)meninggal ketika Bapak masih kecil. Tinggal bersama mereka berarti harus belajar mandiri.. Harus pandai membagi waktu. Bapak ikut membantu Etek membuka kedai sebelum berangkat sekolah.. Bapak juga menimba air sumur dan mandikan adik. Semua dikerjakan Bapak dengan senang hati.

Bapak tidak dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi karena Etek juga mempunyai anak yang masih kecil. Bapakpun akhirnya mulai berjualan demgan cara 'basorak di tangah Balai' dari satu pasar ke pasar lain.

Di waktu senggang Bapak memgikuti ajakan temannya untuk ikut belajar di tempat kuliyahmya. Makanya Bapak itu suka membaca. Terutama bacaan yamg berbau pergerakan . Karena keadaan negeri sedang dalam polemik.

Agam, 1Juli 2020