PANTUN SALING BERKAIT
#TantanganGurusianaMenulis 60 Hari (Hari ke-56)
#Pantunberkait
PANTUN SALING BERKAIT
/1/
Danau Toba danau nan luas
Objek wisata alam dan budaya
Mari kawan gemar menulis
Niscaya hati bisa berbangga
/2/
Objek wisata alam dan budaya
Penuh pesona mengedukasi
Niscaya hati bisa berbangga
Jika kita saling mengapresiasi
/3/
Penuh pesona mengedukasi
Belajar terus menjalani kehidupan
Jika kita saling mengapresiasi
Pastilah bahagia sampai kapanpun
/4/
Belajar terus menjalani kehidupan
Saling berbagi dalam kebaikan
Pastilah bahagia sampai kapanpun
Bila selalu rukun berdampingan
.
Karya : Susi F. Sinaga
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadi rindu Danau Toba. MWC yang tertundaSalam literasi, Bu
Iya bu. Kalau ada waktu boleh singgah ke sini :)
Saya tak pandai berpantun bu. Salam literasi
Sama bu, saya juga masih belajar, hehehee......
Cakeeep. Lanjutkan. Hehehe
Terima kasih Sri. Masih belajar...
Pantun yang menawan. Suksrs Bucan
Terima kasih bu Elvina. Sukses juag buat ibu menulis best practicenya ya.
Wow...keren pantunnya ibu cantik. Sukses selalu ya Bu dan maaf beberapa hari ini tidak berkunjung karena ada sesuatu hehehe. ....
Iya bu, ga apa-apa kok. Susi ngerti bu. Susi juga agak repot ini karena awal tahun ajaran baru.
wow..apik..itu pantun nasihat berkait he..he., apalagi diksi danau toba tuh..salut
Terima kasih pak Eko buat apresiasinya... Salam sukses.
Keren bu, aku tidak bisa berpantun
Terima kasih bu. Saya juga masih belajar.
Satu kata "Mantap"
Terima kasih bu
Mungkin jika mau terlihat indah baik secara lisan (dibunyikan) atau tertulis, alangkah lebih baik jika Ibu lebih memperhatikan rima bunyi suku kata ketimbang huruf akhir. Jika belum mampu berima bunyi suku kata di hampir setiap padanan sampiran dan isi, rima bunyi suku kata akhir setiap padanan sampiran dan isi juga akan terasa indah. Contoh: kata mangga tentu lebih dekat bunyinya dengan bangga ketimbang budaya.Kemudian untuk judul, Pantun Berkait lebih diterima Bu. Pantun ini sudah pernah saya buat pada waktu awal saya bergabung di MGI sekitar awal April 2020. Waktu itu sedang heboh-hebohnya Pantun Berkait. Bahkan ada satu status (saya lupa punya siapa) yang kami semua keroyokan menulis Pantun (secara berbalasan) dalam bahasa Minang dan saya juga ikutan nimbrung meski dengan bahasa Minang apa adanya tapi masih berterima oleh rekan lain yang asli orang Minang.
Ohh...begitu ya pak. Wah, ternyata sulit juga ya pak, Sengaja saya buat judul pantun saling berkait agar beda maksudnya pak, eeh ternyata jadi ga mengena ya pak. Terima kasih ya pak atas krisannya. Betul-betul memang harus belajar terus nih saya. Salam sukses ya pak.
Seperti itulah Bu untuk pantun, mesti belajar lebih mendetail agar terlihat dan terdengar indah. Gak semudah anggapan orang. Untuk rima suku kata dalam baris, Ibu bisa lihat pantun yang saya posting beberapa waktu lalu di wall MGI. Mungkin bisa dijadikan pedoman untuk pembelajaran.
Keren sekali pantunnya bun... berkaitan satu bait dengan bait lainnya
Terima kasih bu Solvia.
Wah..keren pantunnya Ibu Susi.
Terima kasih bu Alina,
Bagus pantunnya Bu,, sukses selalu
Terima kasih bu Sry. Salam sukses ya buat ibu juga...
penuh penjiwaan yang mendalam bunda, keren banget bunda, salam sukses dan salam literasi
Terima kasih bu Habibah...Salam sukses juga buat ibu y
Kreen pantunnya bund...sarat pesan moralnya bund...
Terima kasih bu Suhada. Salam literasi
Semangat belajar!!! Salam literasi Bu..
Terima kasih bu Duwi...salam literasi juga ya