JAS MERAH TUPAL

(JANGAN LUPAKAN SEJARAH TUGU PAHLAWAN)

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa para pahlawan. Di mana para pahlawan dengan keringat darah, bahkan harus meninggalkan dan mengorbankan keluarganya demi kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia. Salah satu upaya untuk tetap mengenang dan menumbuhkan rasa cinta tanah air dapat dilakukan dengan berkunjung ke tempat-tempat bersejarah seperti monumen, museum, ataupun tugu pahlawan. Salah satu monumen atau tugu pahlawan yang ada di Jawa Timur adalah tugu pahlawan dan museum 10 November yang terletak di ibukota propinsi, Surabaya.

Perjalanan ke Surabaya dalam rangka rekreasi hanya bisa saya lakukan ketika liburan sekolah. Pada liburan semester kemarin, saya dan keluarga menyempatkan diri berkunjung ke tugu pahlawan. Tugu pahlawan didirikan 10 Nopember 1952 dan diresmikan pada 10 November 1952 oleh Presiden RI, Ir. Soekarno, dengan tujuan untuk mengenang sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Jam operasional Tugu pahlawan mulai senin s.d. minggu. Senin s.d. Jumat buka jam 06.00 s.d. 16.00 WIB. Sabtu dan minggu buka jam 07.00 s.d. 15.00 WIB. Tiket masuknya murah. Per orang hanya dikenakan biaya Rp.5.000,- diskon 10% jika jumlah rombongan pengunjung minimal 30 orang dan 15% jika di atas 100 orang. Sedangkan untuk pelajar/mahasiswa gratis, dengan cara menunjukkan kartu tanda pelajar/mahasiswa. Ketentuan lainnya khusus rombongan sekolah melampirkan surat konfirmasi kunjungan yang ditujukan kepada Ka. UPTD Tugu Pahlawan Balai Pemuda dan THR. Memasuki area parkir tugu pahlawan pengunjung disuguhi dengan informasi sejarah berkenaan dengan pertempuran di surabaya.

Selain tugu pahlawan, pada tanggal 10 November 1991 mulai dibangun museum Sepuluh November dengan luas 1366m2 pada kedalaman 7 meter di bawah permukaan tanah di areal kompleks Tugu Pahlawan Jl Pahlawan – Surabaya yang bertujuan untuk mendukung keberadaan Tugu Pahlawan serta melengkapi fasilitas sejarahnya. Museum ini diresmikan 19 Februari 2000 oleh Presiden RI, K.H Abdurrahman Wachid. Sebelum memasuki loket museum, kita dapat berkeliling ke area taman tugu pahlawan yang juga menampilkan tank dan mortir yang dipakai semasa itu. Selain itu, dibuat juga patung-patung yang menyerupai para pahlawan seperti Ir. Soekarno, Hatta, dan lainnya.

Museum Sepuluh November menyimpan berbagai jenis koleksi antara lain senjata, radio bung Tomo, bambu runcing, foto-foto perjuangan dan lainnya yang merupakan peninggalan peristiwa Sepuluh November

Museum ini memiliki 4 bagian, yaitu: Diorama Elektronik, Zona Surabaya Pasca Proklamasi, Zona surabaya masa dan pasca, diorama statis. Diodrama elektronik adalah tempat pemutaran film dokumenter tentang pertempuran surabaya yang dilengkapi dengan sistem video maping dan animasi. Zona surabaya pasca proklamasi merupakan sebuah zona yang menceritakan peristiwa yang terjadi di surabaya setelah proklamasi kemerdekaan RI yang dilengkapi dengan pidato Bung Tomo. Zona surabaya masa dan pasca merupakan zona yang bercerita tentang peristiwa masa dan pasca pertempuran di surabaya. Zona ini juga dilengkapi dengan miniatur dan market yang menggambarkan peristiwa yang terjadi. Diorama statis merupakan sebuah zona yang dilengkapi dengan sistem teknologi informasi menggunakan terjemahan enam bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, Belanda, Jepang, Cina dan Korea.

Adapun narahubung tugu pahlawan, calon pengunjung bisa menghuubungi nomor telepon 031-3571100 atau e-mail: [email protected]/[email protected] dengan alamat Fb: Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember atau ig: @museumtupal atau juga di twitter @museumtupal.

Selamat berkunjung