Susi Hart

guru d SMK N 1 tapen...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengapa Remaja Cenderung Labil?

Mengapa Remaja Cenderung Labil?

Mengapa Remaja Cenderung Labil?

Remaja seringkali dikaitkan dengan pola pikir yang berubah-ubah. Hal ini tentu tak luput dari perkembangan psikologi remaja itu sendiri, terutama perkembangan kognitifnya. Perkembangan kognitif remaja dimulai dari rumah, sekolah, dan di antara keduanya, yaitu lingkungan yang mewarnai. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Biasanya dialami oleh mereka yang berusia 12 – 22 tahun. Mereka adalah siswa-siswa yang duduk di bangku sekolah menengah, baik menengah pertama maupun menengah atas.

Siswa menengah atas, SMA/SMK dan sederajat yang notabene berusia 16-19 tahun tentu mengalami hal serupa. Dari observasi yang saya lakukan di tempat saya mengajar, hanya satu dari delapan puluh empat siswa yang berhasil menentukan dan merencanakan masa depannya. Sedangkan yang lain masih bingung. Tak sedikit dari mereka yang lulus merasa blank harus melakukan apa. Apakah bekerja, kuliah atau menikah? Kalaupun memutuskan kuliah, tak sedikit yang bingung kuliah di mana, jurusan apa, dan yang serupa itu.

Sebagai remaja yang BAIK (berkarakter, aktif, inovatif, dan kreatif) tentu kita tidak menginginkan hal tersebut. Remaja harus bisa merencanakan masa depan, bahkan hingga sepuluh tahun yang akan datang. Seperti tokoh Ikal dalam novel Laskar Pelangi. Ikal memutuskan untuk keluar dari Belitong dan mengejar cita-cita ke Jawa.

Oleh karenanya, kita harus bisa menggali potensi dan kompetensi yang dimiliki. Potensi dan kompetensi berkaitan erat dengan passion seseorang. Nah, apa itu passion? Tak banyak orang yang tahu apa itu passion. Passion tidak sama dengan hobi dan talenta.

Passion adalah sesuatu yang kita sukai. Kita tidak pernah bosan untuk melakukannya. Kita mengorbankan segala hal untuk mencapai itu. Yang jika ada kompetisi untuk menguji passion kita, kita akan jadi tertantang dan berusaha menjadi juaranya. Berbeda dengan hobi. Hobi menulis misalnya. Jika hanya hobi, kita akan menulis sekadarnya saja. Jika itu passion kita, maka kita akan memberikan tulisan terbaik yang kita bisa. Sayangnya, tidak semua orang tahu passion dan cara mengenalinya.

Beberapa cara menemukan passion, yaitu: 1) Menyukai aktivitas tersebut, 2) Mau melakukannya tanpa dibayar dan uang bukan tujuan utamanya, 3) Mudah melakukannya sedangkan orang lain merasa kesulitan, 4) Semakin sering melakukannya terjadi lompatan kompetensi melebihi rata-rata, 5) Sering dipuji karena aktivitas tersebut, 6. Punya energi lebih untuk melakukan aktivitas tersebut, 7) Selalu bersemangat membicarakannya, 8. Sering lupa waktu ketika melakukannya bahkan menjadi workaholic, 9) Merasa percaya diri jika ditanya berkaitan dengan hal tersebut, 10) Merasa adanya kepuasan ketika melakukannya, 11) Mudah mempengaruhi orang lain melakukan hal tersebut.

Ketika kita sudah tahu passion yang kita miliki, hendaknya kita fokus untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi dan kompetensi tersebut. Fokus tidak bisa dilakukan dalam waktu satu atau dua tahun, bahkan sampai lima tahun. Hal ini agar kita tidak kehilangan arah dan tujuan. Jika dirasa sudah ahli dan menguasai, maka kembangkan dalam bentuk lain. Kita menguasai menulis artikel, misalnya. Pengembangannya dapat berupa menulis cerpen. Untuk mengetahui kualitas passion kita, kita dapat mengujinya dengan mengikuti berbagai lomba yang diselenggarakan.

Dengan mengetahui passion kita, kita dapat mengembangkan potensi dan kompetensi yang kita miliki. Dengan itu diharapkan remaja tidak lagi galau. Mereka dapat menentukan arah dan tujuan yang yang dihendaki. Bukan seperti bebek yang ikut-ikutan tanpa kejelasan arah dan tujuannya. Hingga pada akhirnya merugikan diri sendiri dan orang lain.

Perlu diketahui juga bahwa passion yang dikelola dengan baik dapat menjadi salah satu sumber penghasilan. Sebagaimana banyak kisah para penulis yang berani menikah dan menghidupi keluarganya dari penghasilan menulis, misalnya. Bahkan tak sedikit para penulis yang memiliki perusahaan dan jaringan besar karena menulis.

Dengan passion pula, kita akan berpenghasilan tanpa merasa bekerja keras. Christian Ronaldo, misalnya. Dia menjadikan passion-nya sebagai sumber penghasilan dan enjoy melakukannya. Meskipun berkeringat dan kelelahan dalam berbagai pertandingan sepak bola yang diikuti. Selain itu juga, dia mendapatkan prestise berupa gelar pemain sepak bola yang handal. Andaikan dia hanya duduk dibangku cadangan dan tetap dibayar, dia pasti memilih untuk terjun langsung ke lapangan hijau.

Harus kita sadari bahwa masa muda yang kita lalui akan dipertanggungjawabkan nantinya di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala, sebagaimana hadis nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya

“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa dia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan,dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu)” (H.R. At Tirmidzi dalam ash shahihah no. 946)

Karena itulah, penting bagi kita memanajemen waktu dengan baik dan menceritakan pada orang tua. Dengan begitu, orang tua akan memberikan dukungan pada kita, baik finansial maupun doa, sehingga kita lebih kuat dan tangguh dalam menghadapi tantangan berikutnya.

Masa remaja tidak harus diisi dengan kegalauan, apalagi jika kegalauan itu akan merusak kesuksesan di masa depan. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui passion yang dimiliki. Dengan begitu, kita akan dapat mengembangkan potensi dan kompetensi yang dimiliki dengan maksimal. Selain itu, kita harus memanajemen waktu dengan baik dan menceritakannya pada orang tua.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post