JUDUL

:

Puzzle Hati Ayah

PENULIS

:

Febry Suprapto

PENERBIT

:

CV Cipta Media Edukasi

TAHUN TERBIT

:

Cetakan ke-1, 2017

JUMLAH HALAMAN

:

50 halaman

BENTUK BUKU

:

Cetak

JENIS BUKU

:

Nonfiksi

ISBN

:

-

RESENTATOR

:

SUSI HARTATIK (PENGAJAR DI SMK N 1 TAPEN)

Indahnya Menjadi Ayah

Menemukan pasangan hidup dan menikah kemudian menjadi orang tua adalah impian terbesar manusia. Namun, tak ada satupun lembaga pendidikan di dunia ini, sepengetahuan resentator, yang membuka jurusan menjadi orang tua yang baik. Apalagi sebagai manusia tak sedikit di antara kita yang memiliki peran berlipat ganda, misalnya menjadi ayah, anak, pendidik, hingga karyawan.

Pada bagian pertama Puzzle Agama: Benteng hati berkisah tentang orangtua. Sebagai ayah hal pertama yag harus ditancapkan dalam diri anak yaitu keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagaimana dalam Pancasila sila pertama. Pentingnya keimanan akan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya, dalam membaca buku, sepatutnya dimulai dengan membaca Basmalah agar kita memahami buku tanpa salah menafsirkan. Betapa bahayanya membaca, jika ‘lepas’ dari bismirobbika (hal 9)). Tanpa penyandaraan diri kepada Tuhan akan berakibat buruk pada diri sendiri.

Selain aqidah, hal yang harus diajarkan pada anak yaitu pentingnya berbakti kepada orang tua walaupun orang tua kita menelantarkan kita atau orang tua kita nonmuslim.

Dengan mata berkaca-kaca, dia bercerita bahwa sejak kecil ia ditelantarkan ayahnya. Selama ini ia diasuh oleh bibinya, dan sang bibi melarang untuk bersilaturahimi dengan ayahnya. Ayahnya dianggap tidak bertanggung jawab.

Murid asal Ambon ini kembali bertanya,

“Apakah saya wajib bersilaturahmi dengan ayah saya, meski perbuatannya seperti itu kepada saya?”

Dengan suara parau menahan air mata, saya menjawab:

“Ya, Nak. Kamu tetap wajib bersilaturahmi dengan ayahmu. Temui ia suatu saat nanti”

Pada puzzle Pendidikan: Lentera Hati

Dalam dunia pendidikan, keberadaan guru sangatlah penting. Dia ujung tombak. Kurikulum akan diubah seribu kali pun bukanlah hal yang urgen. Namun, keberadaan seorang guru akan sangat berpengaruh dalam kehidupan murid-muridnya. Metode pembelajaran adalah sesuatu yang penting, tetapi guru jauh lebih penting daripada metode pembelajaran (hal 15). Guru adalah sesuatu yang penting, tetapi jiwa guru jauh lebih penting dari seorang guru (hal15). Ketika jiwa tidak hadir dalam proses belajar mengajar, maka ilmu tidak akan sampai pada siswa. Ilmu menjadi sesuatu yang mengambang tak jelas. Bahkan, ketika jiwa guru tidak hadir dalam seorang guru, dia bisa menjadi pak (guru) brengsek. Yang hanya bisa memaki dan membebankan tugas pada siswa dengan membangun jiwa anak didiknya menjadi jiwa-jiwa yang tak kalah brengsek dengannya. Oleh karena itu, supervisi dan Penilaian kinerja guru sangat diperlukan baik oleh diri pribadi guru maupun lembaga sebagai bahan evaluasi guru.

Akan tetapi, pendidikan yang diperoleh anak di sekolah tidak akan menjadi pengetahuan yang menancap kokoh pada diri anak jika tidak diimbangi dengan sinergi antara guru, lembaga, dan orang tua. Penanaman jiwa kewirausahaan yang ditanamkan oleh guru dalam pembelajaran Market Day tidak akan berhasil tanpa dukungan orang tua.

Ayah dan ibu harus memiliki komitmen yang sama dalam mendidik anak-anaknya. Komitmen yang disepakati antara keduanya untuk mengarahkan pendidikan anaknya menuju tujuan dan cita-cita yang diharapkan. Tak hanya itu, mereka harus menjadi teladan agar si buah hati menemukan sosok yang tepat untuk dicontoh

Buku Puzzle Hati Ayah berisi kisah sederhana namun sarat makna. Untuk tahu kisah selanjutnya di puzzle literasi. Silakan dibaca buku Puzzle Hati Ayah karya penulis Bondowoso ini. Selamat membaca