Tagarh-6

Menapaki Jejak Kartini

By Susilanenti

Memperingati Hari Kartini Rabu 21 April 2021 ini, adalah sebuah bentuk penghargaan yang tertinggi suatu bangsa terhadap jasa RA Kartini.

Sebagai warga negara yang baik, berkewajiban mengingat hari yang sangat bersejarah ini, dan juga wajib mengenang kembali kiprah dan jejak langkah beliau dalam memperjuangkan Missi dan hak perempuan.

Kartini adalah salah seorang putri terbaik bangsa, ini con­toh yang sangat luar biasa, perjuangan seorang perempuan dalam mempertahankan harga diri sebagi seorang mahkluk yang dianggap lemah selama ini. Wanita dianggap hanyalah sebagai pelayan bagi laki-laki, pelengkap dalam sebuah keluarga dan bahkan wanita juga dianggab sebagai penghibur untuk suatu komunitas.

Peringatan Hari Kartini ini merupakan momen yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia, bukan hanya seremonial saja. Namun tujuan yang mendasar nya yaitu mengkaji lebih dalam pola hidup Raden Ajeng (RA) Kartini kemudian mampu merealisasikan untuk hidup yang lebih baik.

Salah satu keunggulan R.A Kartini ialah dalam hal literasi. Kebiasaan yang perlu diteladani perempuan Indonesia zaman now, direplikasi kemudian diaplikasi dalam proses kehidupan agar menciptakan generasi yang hebat dan tangguh, mampu bersaing.

Sebagai salah satu tokoh pejuang bagi kaum perempuan, R.A. Kartini mengajarkan bahwa dengan menuliskan pengalaman dan inovasi dalam mengisi pembangunan bisa membuat seseorang dikenang oleh generasi penerus.

Bisa memberikan inspirasi bagi orang lain.Ketekunan berliterasi memberikan dampak yang sangat positif.Karena dengan literasi, perempuan bisa dikenang. Seperti Kartini yang namanya mengabadi selamanya.

Sejarah mengajarkan bahwa keteladanan yang di lakukan oleh Kartini membawa dampak yang luar biasa. Beliau mempunyai pemikiran yang maju dan bertekat untuk merubah semua kebiasaan yang merugikan kaumnya. Semua pemikiran tersebut dituangkan dalam tulisan yang berisikan ide, pengalaman dan pemikiran

Menjadi Kartini pada masa sekarang harus saling menguatkan untuk mempersiapkan diri secara kapasitas dan skill. Mampu berperan dalam proses pembangunan dan bisa mempersiapkan generasi menjadi tangguh dan bersaing secara sehat.

Salah satu cara nya adalah perempuan harus bisa memantaskan diri. Bekali diri dengan kapasitas yang memadai. Bukan untuk bersaing dengan para lelaki tetapi untuk keberdayaan. Dalam hal ini perempuan dan laki-laki harus saling menghargai dan saling memuliakan.

Kaum laki-laki bisa menghargai perempuan karena kemampuan yang dimilikinya.

Penghargaan terhadap kaum perempuan sudah ada dalam Ajaran agama kita, bahwa Surga itu berada di bawah telapak kaki seorang perempuan, yaitu ibu. Begitu tingginya derajat yang diberikan Allah kepada seorang perempuan.

**

Solok, 21 April 2021