susila wati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Sepucuk Surat untuk Guru Matematika

Assalaamu ‘alaikum warahmatulllaahi wabarakaatuh

Menjumpai Guruku tercinta...

Guruku, maafkanlah jika kedatangan suratku ini membuatmu risih dan gak enak hati. Sama sekali tak ada maksudku untuk menyinggung hatimu. Hanya saja, aku ingin mengatakan padamu sesuatu yang tak mampu kuucapkan dengan lisanku.

Guruku, maafkanlah dengan keterusterangan ini. Aku sudah terlanjur, bertekad menjadi orang jujur selama-lamanya, apapun yang terjadi. Karena orang jujur adalah orang yang baik akhlaqnya. Entah mengapa, ucapan Guru Agama kerap tergiang-ngiang di telingaku. Beliau pernah bilang bahwa orang mukmin yang paling sempurna adalah orang yang paling baik akhlaqnya. Karena itulah, kupikir lebih baik aku jujur.

Guruku, lagi-lagi aku minta maaf dengan keterbukaan ini. Kuakui, aku memang capek belajar matematika. Aku pusing ! Aku tak tau, mengapa pelajaran yang satu ini sulit menempel di benakku. Di mataku senyumanmu ketika berdiri di depan kelas, justru bagaikan sebuah sinar terik yang membakar tubuhku. Aku tersiksa belajar matematika ! “Maafkanlah aku, guruku !”

Duhai Guruku ! Jujur, aku adalah salahsatu muridmu yang suka dengan cerita. Tapi engkau tak pernah bercerita ! Engkau hanya memberikan angka, angka dan angka lagi. Aku sering kebingungan, karena untuk mendapatkan satu angka saja dalam matematika, aku harus ahli mendapatkannya dari berbagai penjuru. Kepalaku berdenyut-denyut memikirkannya. “Maafkanlah aku, Guruku !”

Sebagian besar teman-teman di kelasku, juga mengalami hal yang sama. Tapiii, setiap kali ulangan, diam-diam mereka berusaha untuk mencontek pada teman yang pintar. Ada yang memakai teori saling melempar kertas dan ada pula yang pakai bahasa isyarat seperti orang tuna wicara. Aku tak mau terpengaruh keadaan. Nuraniku bilang, anak yang suka menyontek itu memiliki mental yang tidak sehat. Karena menyontek tak ada bedanya dengan aksi sebuah penipuan.

Aku ingin menjadi anak jujur sejati. Aku berhalusinasi, seandainya aku dicap sebagai anak pintar, tanpa mengacuhkan nilai-nilai kebenaran dan kejujuran, percuma saja ! Apalah artinya bila aku disanjung manusia, tapi dihinakan oleh Allah lantaran tidak jujur. Bukankah itu berarti aku telah menomorduakanNya ? Aku benar-benar takut dengan kemarahanNya!

Maafkan aku, Guruku ! Bila aku tak peduli pada tatapan kecewamu, lantaran aku satu-satunya siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata. Barangkali engkau tak pernah tau bahwa sebenarnya aku sudah berusaha untuk mencari cara agar aku bisa tenggelam dalam nikmatnya rumus-rumus yang engkau berikan. Tapi, tetap saja aku nggak bisa ! “Maafkan aku, Guruku !”

Di kesunyian malam yang kelam, aku sering mengadu pada Tuhanku. Oh Tuhan, sebenarnya aku sangat takut diberi label siswa terbodoh. Tapi, aku lebih takut padaMu! Kuatkan bathinku ya Allah, istiqamahkan aku ! Kuatkan aku, kuatkan aku...

Guruku tercinta ! Hari ini adalah hari istimewa semua guru di Indonesia. Karena itu kuucapkan padamu, selamat hari guru. Semoga engkau senantiasa dalam hidayahNya. Aaamiin...

Wassalam

PENULIS : SUSILAWATI, S,Ag

UNIT KERJA : SDN 11 KAPALOKOTO,

KECAMATAN SUNGAIPUA

KABUPATEN AGAM

SUMATERA BARAT

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisannya keren banget. Oh ya, tanda baca ! atau ? ditulis persis setelah huruf sebelumnya. Tidak usah spasi ya

24 Nov
Balas

Oke pak Leck, makasih bgt masukannya...

24 Nov

Wah keren bu..

24 Nov
Balas

Makasih Ibuk Yetti Yulia. Semoga awak bisa pula sukses seperti ibuk. Bagi2 donk resepnya Buk.Hee...

25 Nov

Makasih Ibuk Yetti Yulia. Semoga awak bisa pula sukses seperti ibuk. Bagi2 donk resepnya Buk.Hee...

25 Nov

mantap buk Susi follow me too

24 Nov
Balas

Hehee.Gimana nih caranya? Awak masih kayak orang rabun berjalan..

24 Nov

Bagus sekali Susi....

28 May
Balas



search

New Post