Susi Mariani

GURU SD NEGERI 025 SUNGAI PENUH...

Selengkapnya
Navigasi Web

Cinta terlarang dibalik balutan jilbab Tantangan hari1

Kisah ini bermula di awal tahun 2015, tapi entah lah, aku juga tidak tahu pasti kapan tepatnya. Yang jelas kisah ini diceritakan oleh teman dekatku dan menjadi pelajaran bagi kita semua.Tak ada yang meyangka seorang anak, yang dirumahnya biasa-biasa saja, tapi bisa berubah ketika mereka berada di luar.

Sebut saja namanya Ayla, ia bercerita padaku perihal kelakuan teman perempuannya. Kejadian ini diketahuinya, ketika mereka melaksanakan kuliah kerja nyata atau yang di sebut dengan Kukerta. Ayla dan rika kuliah di salah satu kampus Islam di kotanya. Dari awal kuliah rika tak pernah menampakkan hal yang mencurigakan, ia sama seperti mahasiswi umumnya, bergaul bersama teman-teman sekelas, yah.., layaknya kegiatan mahasiswa.

Kira-kira pada pertengan semester lima, Rika bercerita ia diputuskan oleh pacarnya. Semenjak kejadian itu, menurutku perilakunya agak mulai berubah. Ia lebih banyak diam, dan mulai suka menyendiri jarang mau berkumpul bersama teman-temanya. Kalaupun di tanya, Rika hanya menjawab tidak ada apa-apa. Ia berubah menjadi pribadi yang sangat tertutup. Namun aku juga tidak bisa memaksa Rika untuk menceritakan apa yang sedang ia alami.

Sebulan berselang setelah kejadian itu, Rika kembali seperti biasa, nampaknya ia sudah kembali. Namun, sepertinya ada sedikit perubahan pada Rika, penampilannya agak sedikit berubah, ia yang dulu senang tampil peminim, tapi sekarang ia lebih kelihatan tomboy. ia yang dulu kalau kekmpus lipstik yang tak pernah lupa, bahkan dulu ia jarang memakai sepatu cats, kebanyakan sepatunya berhak.

Tapi, sekarang semuanya seolah berubah drastis, tak tampak lagi lipstik pink di bibirnya atau sapuan bedak dan blas on cantik dipipinya. Rika yang sekarang seperti kelaki-lakian. Kekampus seadanya, tampil bak penampilan laki-laki. Ketika ditanya ia hanya menjawab bosan pake lipstik dan bosan bergaya seperti perempuan pungkasnya.

Bukan sampai disitu saja, Rika yang dulu yang pernah kukenal tidak pernah merokok, bahkan dulu ketika ada teman sekelas laki-laki yang merokok disampingnya ia akan sangat marah. Tapi sekarang dengan santai ia merokok di depan ku. Sikap Rika yang berubah drastis membuat bingung tapi, aku tidak berpikiran kehal-hal aneh lainnya.

Sebagai teman sekelas pada waktu itu, Aku mulai menasehatinya untuk tidak merokok, namun perkataan itu dianggap hanya angin lalu, yang tak penting untuk didengarkan. Perubahan sikapnya membuat ku menjaga jarak dengan Rika, ya...karena aku sangat tidak suka dengan orang yang suka merokok, terlebih ia adalah perempuan. Masih sangat tabu melihat perempuan merokok.

Masih teringat hari itu, kalau tak salah di minggu kedua bulan november. Masih ada tugas kelompok yang harus dikerjakan. Kebetulan, aku satu Kelompok dengan rika. Kami sudah janjian untuk mengerjakannya bersama dengan teman-teman yang lain. Hari itu selepas pulang dari kampus kami janjian untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah Nilam. Ketika sedang mengerjakan tugas kelompok telphon Rika berdering, ia tampak sumringah mendapatkan telpon tersebut. Entah dari siapa gerangan. Ketika ia selesai menelpon kamipun menanyakan pada Rika siapa yang menelponnya, tanpa malu-malu ia menjawab pacarnya. Otak ku pada saat itu masih dalam keadaan on...yah..tak terpikir ke hal aneh-aneh lainnya.

Perubahan perilaku rika membuat aku dan teman perempuan sekelas menjauhinya. Sampai pada saat kami memasuki awal semester 8, sesuai jadwal kami akan melaksanakan PPL dan KUKERTA selama 4 bulan. Mau tidak mau pada saat itu aku harus satu kelompok dengan Rika, karena kami dipilih secara acak dalam menentukan lokasi tempat PLL dan Kukerta. Akupun tidak punya pilihan lain selain harus satu kelompok dengan Rika, sebenarnya agak keberatan, tapi mau diapakan lagi, ya sudahlah terima saja, toh selama aku masih bisa membentengi diri Insyaallah tak akan terbawa pengaruh buruk dari Rika.

Selama melaksanakan PPL kami masih tinggal dirumah masing-masing Cuma tempat PPLnya saja yang sama dan kebetulan pada saat itu kami ditempatkan disalah satu SMPN. Satu kelompok kami berjumlah 12 orang. Dan kami membaur dengan jurusan lainya yang ada di fakultas kependidikan. Sampai pada detik itu aku masih belum melihat hal yang aneh dari rika, ia masih seorang perempuan normal, dengan sedikit tomboynya.

Setelah pelaksanaan PPL kamipun disambut dengan kegiatan lainnya yakni pelaksanaan KUKERTA. Kukerta adalah salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan merupakan pra syarat untuk bisa melaksanakan munaqasah.

Disinilah semuanya terungkap. Dulu tak pernah tampak sekarang mulai menampakkan titik temu. Kami ditempatkan di sebuah desa yang cukup tertinggal, mendapatkan sinyal handphonepun cukup sulit, ada ditempat-tempat tertentu di desa yang ada signalnya.

Kami yang perempuan pada waktu itu ditempatkan terpisah dengan laki-laki. Aku dan rika bersama 3 orang teman perempuan lainnya ditempatkan di rumah kepala desa setempat.

Namanya juga kegiatan kukerta jadi, kami semua otomatis tinggal bersama selama 2 bulan, ada izin pulang yang diberikan itupun ada jatahnya masing-masing. Di Minggu ke 5 pelaksanaan KUKERTA Rika meminta aku untuk menemaninya sekedar pergi untuk menelphon, dan aku pun tidak keberatan dengan permintaan tersebut, dan lagian aku juga hendak menelpon orangtuaku dirumah.

Masih ingat pada waku itu Rika sangat terlihat kesal dan marah, selepas ia menelpon, dengan rawut wajah seperti itu aku tak berani menanyakannya langsung. Namun, Rika menceritikan kepada aku kalau ia bertengkar dengan pacarnya. Pada saat itu aku hanya menyimak penjelasan dari rika.

Malam harinya aku berfikir dengan sangat keras, ketika ia menelphon tadi, samar-samar terdengar, suara yang menelphon Rika seperti suara perempuan. Tapi sejenak aku membuang pikiran itu jauh-jauh. Sampai pada hari minggu, ketika 3 orang teman perempuan lainnya izin pulang, yang tertinggal di posko tinggal aku dan Rika, Rika mengatakan pada kalau pacarnya akan kesini nanti, sebenarnya aku agak keberatan dengan hal tersebut, karena disini kita membawa nama baik kamps jangan sampai tercoreng dengan hal-hal yang buruk yang dilihat oleh masyarakat. Tapi Rika berkilah sudah minta izin dengan kepala desa, kalau temannya akan kesni, akupun tak bisa berbuat banyak.

Sekitar jam 10 siang, tiba-tiba ada suara dari luar, jelas itu suara perempuan. Dan benar saja itu adalah gadis cantik, berbalut hijab dan ia sangat sopan kelihatannya. Ia datang untuk menemui temannya Rika. Sampai pada detik itu aku masih berfikiran baik. Sampai pada akhirnya aku secara tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.

Ya ALLAH...

Serasa disambar petir...rasa berkecambuk di hati. Marah, jijik Melihat dia, muak, semuanya bercampur aduk. Ingin rasanya aku tendang keluar dari rumah dengan sumpah serampah.

Tapi niat itu aku urungkan. Tak disangka teman sekelasku selama 3,5 tahun ini, dan wanita cantik yang aku lihat beberapa menit tadi ternyata mereka pasangan kekasih alias lesbian.

Untuk mengungkapkan kata lesbian saja rasanya aku jijik.

Hampir satu jam mereka bercengkrama, sampai pada saat perempuan itu pulang, aku langsung meminta penjelasan kepada Rika. Dengan santuynya...ia jawab ia.....badanku menggigil ketika menerima penjelasan dari Rika. Dan yang membuat aku tambah geram adalah gadis tadi adalah seorang mahasiswi di kampus kami., dan ternyata mereka sudah berhubungan selama 1,5 tahun.

Menurut penuturan Rika masih ada teman perempuan yang lain yang seperti dia, aku memintanya untuk berubah, meninggalkan hal buruk tersebut. Namun ia menjelaskan padaku, ia lebih terpikat melihat perempuan dibanding laki-laki, dan perasaan itu sulit untuk ia rubah jawabnya. Aku menjadi tambah gerah untuk dekat-dekat dengannya. Semenjak kejadian itu aku tak pernah bicara lagi dengan Rika. Sampai kami selesai melaksanakan Kukerta.

Mendengar kisah ini sungguh menyayat hati, penyakit ini bisa datang kapan saja, sasarannya tak pandang bulu. Agar terhindar dari hal tersebut, sudah selayaknya sejak dini kita tanamkan nilai-nilai kegamaan pada anak-anak kita. Agar penyakit ini tidak menimpa generasi-generasi selanjutnya.

oleh: susi mariani

Sungai penuh, 15 januari 2019

#tantangangurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pondasi agama yang kuat sangat diperlukan supaya bisa kembali lagi ke jalan yang lurus

10 Apr
Balas

Semoga mereka disadarkan ke jalan yang seharusnya

13 May
Balas

Menjadi pembelajaran untuk menyikapi dunia anak remaja yang sudah terkontaminasi dengan pengaruh media masa.

01 Apr
Balas

Menjadi pembelajaran untuk menyikapi dunia anak remaja yang sudah terkontaminasi dengan pengaruh media masa.

01 Apr
Balas

Penglaman luar biasa, semog temannya segera sehat normal kembali, aamiin.

30 Mar
Balas

Duuhh...ikut prihatin, saya. Smga Tuhan buka jln unt kembali spt semula.

24 Mar
Balas

semoga diberi hidayah oleh Allah subhanawataala, dan menjauhkan keturunan kami ya Allah

07 Jun
Balas

ngeri.... tulisannya baguss

16 May
Balas



search

New Post