Mentari baru saja mengintip di langit timur. Hawa panas masih semakin terasa. Mungkin karena  terbiasa tinggal di daerah dingin jadi ketika berada di derah pantai, panas menjadi hal yang paling tidak menggenakkan. padahal pantai adalah tempat favorit bagi kebanyakan orang.

Pagi ini kami bersiap-siap menuju RSUD, tempat dimana ayah akan di OP.

Di sepanjang perjalanan daerah pinggiran kota, tak sengaja aku mengamati beberapa anak asyik bermain, tertawa riang berlarian kesana kemari.

ah...jadi ingat masa kecil dulu,

Bermain "sangimbong" (petak umpet) sampai-sampai lupa waktu kalau sudah magrib, lalu mak berteriak. "balik...lah magrib. Di sepanjang jalan pulang mak selalu bilang ma main sangimbong senjo, cagin di imbong anteu awak"( Jangan main petak umpet magrib, nanti di umpetin setan) kata-kata yang selalu dilontarkan mak tapi tak pernah aku gubris, main tetap saja lanjut. aktivitas selanjutnya yang tidak pernah absen adalah mandi. Jangan ditanya mandi dimana? jawabnya pasti mandi di sungai.

Biasa pulang sekolah adalah waktu yang tepat. Janjian dengan beberapa teman, tak lupa bekal nasi yang cuman dibungkus kantong kresek kecil, yang semua sambal di campur menjadi satu. 

Ayo Tebak makannya dimana? Yups, di pohon. Di pohon jambu air di pinggir kali adalah tempat favorit bersantap siang. setelah makan aktivitas selanjutnya adalah mandi,terjun ke sungai dari jembatan sampai kulit tangan keriput dan bibir membiru.

Kenangan masa kecil adalah hal terindah untuk selalu di kenang.

ini baru separo, lain kali di sambung ya

 😁

Pariaman, 18-12-20