Susi Mariani

GURU SD NEGERI 025 SUNGAI PENUH...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sulitnya Menghapus Tradisi yang Berbau Syirik

Sulitnya Menghapus Tradisi yang Berbau Syirik

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam suku, adat dan kebudayaan. Suku di pulau jawa memiliki adat dan kebudayaan yang berbeda dengan suku melayu. Suku di kalimantan memiliki adat dan kebudaayan berbeda dengan suku di pulau papua. Untuk itu tak salah jika dikatakan, Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaanya. Bahkan pemerintah sangat menggalakkan wisata budaya. Kenapa?

Karena pada hakikatnya adat dan kebudayaan ini sangat dipegang tenguh oleh masyarakatnya dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, ada budaya yang sudah menjadi tradisi yang telah dilakukan turun temurun. Nah kebanyakan tradisi ini banyak yang berbau syirik. Karena sudah menjadi budaya dan sangat sulit untuk dihentikan. Sebelum masuk agama Islam kepercayaan masyarakat kita pada waktu itu adalah animisme dan dinamisme, sampai kemudian setelah Islam menyebar seantero nusantara. Walaupun Islam telah berkembang dan menjadi agama yang memiliki jumlah pemeluk terbanyak di negeri ini,

Tapi sayang masih banyak sekali yang masih percaya dengan hal yang berbau syirik, sulit sepertinya meninggalkan sepenuhnya sisa-sisa peninggalan kepercayaan animisme dan dinamisme. Hal ini ditandai dengan masih tingginya Tingkat kepercayaan menggunakan jasa dukun, entah untuk berobat, mengundi nasib, penglaris, bahkan ada sebagian “pemuka negeri” juga, masih banyak yang menggunakan jasa dukun. Padahal itu semua dalah syirik, tapi di tengah masyarakat yang masih sangat kental dengan tradisi yang berbau syitrik, hal tersebut dianggap hal yang biasa. Coba lah tenggok di masyarakat kita, tanya, berapa banyak yang masih berobat, menggunakan jasa dukun?. Atau berbagai acara kebudayaan yang mengandung unsur syirik.

Alah satu contohnya adalah event tahunan di provinsi Jambi, tepatnya di Kabupaten Kerinci, diadakan Kenduri Sko. Kenduri sko adalah pesta adat dalam dusun atau setiap desa yang ada di Kerinci, yang diselenggarakan satu tahun sekali, atau 5 tahun sekali (tergantung keputusan adatnya masing-masing desa). Kita ambil salah satu desa di Kabupaten Kerinci yakni Desa Lolo kecil, kenduri sko di Desa Lolo Kecil diselenggrakan satu tahun sekali setiap sudah tuai padi, dengan membunuh kerbau satu ekor dan beras seratus. Untuk melakukan kenduri sko ini harus dengan keputusan rapat tertinggi dalam desa yaitu rapat empat jenis (depati ninek mamak, orang cerdik pandai, ulama dan pemuda, juga dihadiri oleh anak jantan yang dituakan), biasanya bertempat dirumah adat atau disebut juga rumah gedang. Di acara ini. Di acara ini lah ada sebagian hal yang berbau kesyirikan, seperti menyumbe (memotong kerbau bertujuan untuk arwah nenek moyang), atau membersihkan atau memandikan alat-alat yang dianggap sakral dengan berbagai macam jenis limau dan kembang. Jelas-jelas hal ini mengandung unsur kesyirikan. Tapi tetap saja dipertahankan dengan dalih mempertahankan kebudayaan. berapa banyak atraksi yang berbau kesyirikan dilakukan? tetap saja dipertahankan, malah yang sedikit miris adalah, menggabungkan nilai Islam didalamnya, seperti dibacakan doa di akhir acara tersebut. Menyamarkan antara atraksi yang berbau kesyirikan dengan keislaman inilah menyebabkan pemahaman masyarakt awam, seolah-olah menganggap tradisi yang turun temurun itu dilakukan tidak bertentangan dengan agama. Sehingga itulah mengapa tradisi yang berbau kesyirikan ini sulit untuk dihapuskan.

Semoga kita bukan orang yang masih memelihara perilaku syirik...aminn

Oleh: Susi mariani

#tantangangurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul bu...

04 Feb
Balas

Hehe....terimksh bu. Tulisan masih berantakan

04 Feb
Balas



search

New Post