Kidung Kedasih 1
Menjelang senja suara burung yang bertengger pada pohon bambu di halaman belakang rumah nenekku berkicau bersahut-sahutan. Kali ini cukup meneror dan mengaburkan ingatanku yang sedang berhitung. Beberapa soal hampir selesai aku kerjakan. Besok harus ke pendopo desa menyerahkan soal-soal yang sudah aku kerjakan pada Kak Mirah.
"Cit cit cit citttttt, "
Ah, keterlaluan burung ini, gumamku. Dengan tergopoh berbalut hati kesal dan menyeret kaki kananku sampai juga ke kebun bambu belakang.
"Diam! Kau menggangguku saja! "
Omelanku tak dihiraukan sama sekali, semakin ramai mereka bersahutan. Mataku semakin jalang menatapnya. Amarahku semakin memuncak. Gigi beradu menggeratak. Aku kepalkan telapak tangan ini seraya mengacungkan ke arah rimbunan bambu yang semakin merah terkena cahaya senja yang sebentar saja berlalu.
"Asih, sudah masuk, sebentar lagi hari gelap, " bisik nenek seraya memegang tanganku dan menariknya masuk ke rumah. Sempat aku menolehkan wajah ke belakang lantas tersenyum menyeringai. Seketika hening tanpa cuitan Kedasih.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren karyanya Ibu Susi , lanjutkan sehat dan bahagia selalu, Barokallah
Kedasih... Hemm... Essip... Kisah horor yg ditunggu, lanjut bunda... Barokalloh
Cerpen yang keren Bunda..judulnya luar biasa..baguuus.
Duh ... banyak makna tersirat disetiap kata. harus pintar mencerna
Lanjut say...penasaran
Alhamdulillah tulisan tetehku sudah kembali lanjooot
Cerita yang menarik. Mitos Burung Kedasih memang menyeramkan. Bahka sering dianggap pembawa berita kematian.
Lanjut dengan horor ya tak tunggu
Yang ditunggu akhirnya datang juga. Cerita misteri dari Bu Susi selalu keren. Salam sehat dan bahagia selalu Bunda.