Susi Purwanti

Berusaha memaknai hidup, seorang guru di SMPN 1 Kotabaru - Karawang Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Literasi Numerasi (melalui cerpen 1)

Literasi Numerasi (melalui cerpen 1)

Literasi Numerasi (melalui cerpen 1)

Mawar

Halaman rumah Bu Resti terlihat asri dengan beberapa bunga mawar berbagai macam warnanya. Aku sering melihatnya dibalik pagar ketika berangkat ke sekolah. Yaa, antara rumahku dengan rumahnya hanya berjarak 500 meter, atau terhalang 2 rumah saja, yaitu rumah Pak Dibyo dan rumah Pak RT.

“Mawar, tolong antarkan kue bolu caramel pesanan Bu Resti ya!” ujar ibu kepadaku.

“Iya, Bu…,” ujarku dengan senang hati.

“Jangan lupa bilang sama beliau, kembalian kue minggu lalu masih ada di ibu sekitar Rp. 20.000 lagi dan bolu caramel ini harganya Rp.55.000,” ujar ibu lagi. Aku menggangguk.

Segera aku bergegas pergi ke rumah Bu Resti, yang terbayang adalah bunga mawarnya yang indah bermekaran di halaman rumahnya. Apalagi tadi sore aku melihat mawar berwarna merah cabainya bermekaran indah sekali menambah semarak halaman rumahnya.

Ahh kebetulan sekali nampak Bu Resti sedang menyiram tanamannya. Mataku langsung berbinar melihat bunga-bunga mawar bermekaran.

“Assalamuaikum…,” salamku di balik pagar rumah Bu Resti.

“Waalaikum salam, ohh Nak Mawar… ayok sini masuk, pasti bawa pesanan kue ibu yaa,” ujar Bu Resti ramah. Aku segera masuk ke halaman rumah Bu Resti dan memberikan kotak kue pesanannya.

“Tunggu sebentar ya Nak Mawar,” pinta Bu Resti padaku. Aku mengangguk sambil tersenyum. Ini kesempatan bagiku menatap berlama-lama mawar Bu Resti. Ternyata ada mawar berwarna merah cabai, merah muda, putih dan ungu. Aku baru melihat mawar berwarna ungu. Cantik sekali. Bentuk kelopak mawarnya berbeda-beda ternyata, mungkin jenisnya juga berbeda walaupun masih satu varietas. Tetapi aku lebih tertarik pada mawar yang berwarna merah cabai. Terlihat ada 5 pohon mawar merah. 3 langsung di tanam pada tanah, yang dua ada di pot kecil.

“Nak Mawar, ini uang kuenya,” ujar Bu Resti mengagetkanku.

“Oh iya bu, kata mama uang kembalian ibu yang minggu kemarin masih ada Rp. 20.000 lagi, harga kue tadi Rp. 55.000, jadi Bu Resti hanya membayar Rp. 35.000 saja,” ujarku.

Nampak Bu Resti mengeluarkan uang pecahan Rp. 10.000 satu lembar, Rp. 20.000 satu lembar dan Rp. 5.000 satu lembar. Beliau memberikannya kepadaku.

“Trimakasih bu,” ujarku sambil menerima uang tersebut.

“Sama-sama Nak Mawar,” ujar Bu Resti. Aku segera pamitan. Sebelumnya aku tatap mawar merah itu dengan mata berbinar, ahh esok pagi aku akan melihatmu lagi! Gumamku dalam hati.

“Nak Mawar sebentar, tunggu!” ujar Bu Resti.

“Ambillah pot kecil mawar merah itu, hadiah buatmu anak manis,” ujar Bu Resti sambil mengambil pot kecil berisi bunga mawar merah cabai kesukaanku. Aku melompat kegirangan.

“Trimakasih buuu,” ujarku sambil menerima pot berisi bunga mawar tersebut. Aku segera bergegas pulang sambil menghitung bakal calon bunga mawar tersebut, ada 5 bakal calon bunga yang mungkin sekitar 3 hari ke depan sudah mulai mekar dengan sempurna.

Bu Resti melihatku berlalu dengan tersenyum.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yg bagus, Bunda. Smg sukses...

08 Sep
Balas

Wah.. keren ceritanya bu..

08 Sep
Balas

Wow, keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

08 Sep
Balas

Bagus ceritanya Say... salam Literasi salam sehat selalu

08 Sep
Balas

Siip mantap keren salam kenal dan salam sukses selalu

08 Sep
Balas

Keren bu

08 Sep
Balas

wah itu literasi finansial bu he..he., bagus ceritanya

08 Sep
Balas

Wah.. mawar berseri2.. bak bunga bermekaran.

08 Sep
Balas

Mantappp, awal yg bagus

08 Sep
Balas

Mantuul bun cernaknya..

08 Sep
Balas

Aduhhh kerennya Bu Sussss

08 Sep
Balas

Keren bun...

08 Sep
Balas



search

New Post