Susi Purwanti

Berusaha memaknai hidup, seorang guru di SMPN 1 Kotabaru - Karawang Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Literasi Numerasi Melalui Cerpen (Mie Ayam Bakso)
pencarian google

Literasi Numerasi Melalui Cerpen (Mie Ayam Bakso)

#Harike56

#SetelahRemidi137

Mie Ayam Bakso

“Bun, besok aku ulang tahun boleh ya nanti istirahat traktir teman sekelas di Mas Item?” tanya Rara kepada Bundanya di dapur yang sedang memasak.

“Aku sering ditraktir juga lho Bun kalau mereka ulang tahun, temanku sekelas kan hanya 24 Bun… boleh ya Bun,” ujar Rara merajuk. Bundanya menatap Rara sambil tersenyum.

“Boleh, nanti Bunda kasih uangnya besok saja,” ujar Bunda sambil menyuruhku menyimpan tempe goreng di meja makan. Ah senangnya.

Terbayang besok teman-temanku pasti gembira aku traktir. Aku jadi senyum-senyum sendiri deh tak sabar menunggu esok hari.

*

Pagi ini aku banjir ucapan dari bunda dan ayah, serta kak Fafa. Aku tahu di keluarga kami tak pernah merayakan ulang tahun. Paling hanya bagi-bagi makanan ke tetangga atau kami sekeluarga makan bersama di restauran.

“Kamu gaya Rara, baru kelas 6 SD sudah traktir teman sekelas,” ujar Kak Fafa waktu sarapan. Aku hanya tersenyum senang. Ahh Kak Fafa pasti ngiri deh!

*

Di sekolah aku banjir ucapan dari teman-teman, betapa bangga dan senangnya mereka perhatian terhadapku seperti itu.

“Hallo teman-teman, istirahat aku traktir deh mie ayam bakso di Mas Item yaa…!” seruku setengah berteriak di depan kelas dengan bangganya. Semua teman bersorak gembira.

Ada sedikit rasa sombong ketika memberi pengumuman di depan kelas bahwa aku akan mentraktir. Apalagi setelah aku lirik Dina yang sombong itu!

“Kamu punya uangnya Ra?” bisik Rumi teman sebangkuku. Aku keluarkan uang tadi yang di beri bunda sebanyak Rp.240.000.

*

Istirahat tiba, teman-teman sekelas berlarian berebut pesan mie ayam bakso pada Mas Item. Betapa senangnya aku. ini baru pertama kali mentraktir mereka. Biasanya kalau aku ulang tahun, bunda buat cake dan di potong-potong di kelas kemudian dibagikan.

“Ayo teman-teman, selamat menikmati ya, oh iya Adam kamu doyan pedas kan? tanyaku sambil mengambilkan dua sendok makan sambal pada Adam temanku yang paling subur tubuhnya.

“Trimakasih ya Ra,” ujar Adam dengan mulut penuh mie.

Aku bersama Rumi menikmati mie ayam itu dengan lahap, tandas tuntas. Maklum di sekolah kami mie ayam bakso Mas Item itu rasanya tiada duanya. Bikin lidah bergoyang.

Setelah semua selesai, aku hampiri Mas Item mau membayar semua itu.

“Mas Item makasih ya, ini lho uangnya,” ujarku sambil memberikan uang untuk membayar. Mas Item langsung menghitungnya.

“Kurang Rp. 10.000 Neng Rara,” ujar Mas Item. Aku terkejut mendengarnya.

“Lho temanku kan 24 orang Mas, aku kasih uangnya pas kok, kata Bundaku kalau temannya 24 orang kan jadinya Rp. 240.000,” ujarku berusaha menjelaskan.

“Harganya naik kali ya Mas Item?” tanya Rumi. Mas Item tersenyum.

“Harganya tak naik, per porsi Rp. 10.000, kali 25 orang jadi Rp. 250.000 Neng Rara,” ujar Mas Item menjelaskan smabil tersenyum.

“Temanku 24 orang Mas, bukan 25!” seruku. Wahh Mas Item salah menghitung nih!

Mas item malahan tertawa mendengar pembelaanku. Aku dan Rumi saling pandang heran.

“Neng Rara, temannya Neng Rara memang 24 orang, Neng Rara juga kan makan mie ayam? Nah kalau 24 di tambah satu dengan Neng Rara kan jadi 25,” jelas Mas Item.

Oh iya ya, temanku 24. Kalau denganku jadi 25. Jadi yang harus aku bayar sebanyak 25 porsi.

“Sttt… Mas Item sini deh,” ujarku dengan suara pelan memanggil Mas Item agar mendekat. Mas Item menghampiriku. Aku tengok kiri dan kanan.

“Aku ngutang sepuluh ribu ya Mas, besok aku minta Bundaku,” bisikku pelan agar tak ada yang mendengarnya. Bisa malu kalau teman-teman tahu. Apalagi Dina!

“Oke, Neng Rara…,” ujar Mas Item sambil tersenyum ramah.

Aku segera berlalu masuk kelas sambil menarik tangan Rumi. Hanya Rumi yang tahu aku berhutang sama Mas Item.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ceritanya keren bun, salam literasi

15 Oct
Balas

Trimakasih Bu... Salam ...

16 Oct

keren mantul bun cerpen nya keren

15 Oct
Balas

Trimakasih Bu Hindun...

16 Oct

Hikshikshik... Keren ceritanya, Bu Susi. Tapi jadi pengin nyicip mie ayamnya...

15 Oct
Balas

hehe silahkan deh tuh mie ayam di cicip.. hehe

15 Oct

Tanggung jawab! saya ngiler liat fotonya. Untung juga temennya ga nambah gorengan, kalau iya nambah deh utangnya.

15 Oct
Balas

Hehe.. bisa tambah gede utangnya sama Mas Item dong

15 Oct

Wow, keren Bund. Cerpen pun bisa jadi literasi numerasi. Sukses selalu dan barakallahu fiik

15 Oct
Balas

Aamiin, trimakasih Bun... Barakalloh

15 Oct

Haha... Dirinya sendiri gak dihitung. Lucu namun memiliki nilai pendidikan. Mantap, Bund!

15 Oct
Balas

Hehe.... Namanya anak-anak lucu memang

15 Oct

keren banget bunda, literasi numerasi dg mie

15 Oct
Balas

Trimakasih Bu... barakalloh

15 Oct

Rara yang polos...mbak susi yang kreatif meramu cerita berlatar literasi numerasi

15 Oct
Balas

hehe trimakasih Bu, Barakalloh...

15 Oct

Numerasi yg keren Bun sukses selalu ya Bun

15 Oct
Balas

Hatur nuhun teh... Salam literasi...

15 Oct

Hehe...keren bu...cerpsnnya disisipi numerasi bu...Harusnya yang satu mangkoknya gratis itu..kan udah diborong ya bu.

15 Oct
Balas

Hehe iya ya Bu seharusnya, Mas Item pelit nihh...

15 Oct

ha..ha., pandai sekali dalam membuat pelajaran numerik dalam kisah mie ayam..salut

14 Oct
Balas

Hehe... Buat pemanasan pagi hari peserta didik Pak Eko

15 Oct

Cerpen yang keren bu Susi. Sukses selalu dan salam literasi

15 Oct
Balas

trimakasih Pak, Salam, barakalloh...

15 Oct

Kayak Ihsan di Upin Ipin, temsnnya dihitung sendirinya lupa nggak kehitung, hehehe... Keren Bunda.

15 Oct
Balas

hehe... nanti saya lihat deh upin ipin, udah lama gak nonton serial itu...

15 Oct

Hemmmmm Rara ini gimna yaa ko bisa galfok hiks

15 Oct
Balas

anak SD ya gituhhh... hehe

15 Oct

Yang dihitung cuma temannya. Keren Bu.

15 Oct
Balas

iyaa... lupa dirinya juga makan mie ayam hehe

15 Oct

Mantap Surantap Bunda... Salam

16 Oct
Balas

Hehee,lupa .kalau dirinya juga makan mie ayam.Keren Bu susi

15 Oct
Balas

hehe anak-anak memang lucu pemikirannya...

15 Oct

keren, sukses bu

15 Oct
Balas

Trimakasih bu...

15 Oct

Hehehe..waduh.... keren ceritanya bun... salam sukses selalu

14 Oct
Balas

Trimakasih Bu Viaaa

15 Oct

Cerita yang keeeren

20 Oct
Balas

Keren Bu ceritanya...mie ayamnya juga kelihatan lezat...

15 Oct
Balas

hehe... boleh dicicip kok Bu mie ayamnya...

15 Oct

Yahhh, Bu gurunya gak ditraktir maa Raraaa...

15 Oct
Balas

iyaa yaa... Rara kok gak ingat Bu Guru yaaa hehe

15 Oct

Hmmmm...... 1satu porsi nggak buat bonus tah Mas Item ?Keren Bund. sukses selalu

15 Oct
Balas

hehe iya harusnya gitu yaa Bu, semangkok bonus...

15 Oct

Ulasan cerpen yang menarik Bunda .. sukses selalu.

14 Oct
Balas

Trimakasih Bu.... Salam

15 Oct

Hehe..lupa dengan diri sendiri ya... cerita menarik..salam literasi

14 Oct
Balas

Hehe, dirinya gak di hitung ya kurang uangnya... Trimakasih Bu, salam...

15 Oct



search

New Post