Susmintari Dwi Ratnaningtyas

Karena yang terucap akan mudah lenyap dan yang tertulis akan abadi seperti prasasti....

Selengkapnya
Navigasi Web
14. KACA MATA EMAK

14. KACA MATA EMAK

#Goresan Penaku / H-416

“Karena kamu menguasai hampir seluruh hatiku. Nalarku memintamu untuk pergi, tapi nyatanya hatiku selalu menahanmu agar tak sedikitpun beranjak. Aku lelah membohongi diriku sendiri, jenuh dengan kemunafikan yang hampir setiap waktu aku perankan, dan muak dengan ketidakberdayaan yang tak pernah bisa aku runtuhkan.”

Riko mengepalkan tangannya lalu sejurus kemudian meninju tembok di sampingnya. Refleks aku mundur. Dadaku berdegup lebih cepat. Rasanya sangat tak bisa kupercaya, seorang Riko bisa menjaga cintanya dengan sedemikian kuat.

“Aku memang sengaja berperilaku aneh ketika sekolah dulu. Bandel dan nakal semata hanya agar bisa menarik perhatianmu. Meskipun bukan sebuah simpati yang aku dapat, setidaknya aku cukup bahagia ketika kamu menatapku dengan tak suka, marah, jijik atau bahkan tak ada arti apa-apa dari setiap ucap dan sikapmu padaku. Aku yang sebenarnya melambungkan harap sendirian, lalu dengan sekuat hati kutahan harap itu agar tak pernah meluruh meskipun aku tahu, waktu tak pernah akan bisa membuatmu memalingkan wajah ramah kepadaku.”

“Riko, hentikan omongan ngawurmu. Kasihan Lana. Mungkin dia memang tidak paham dengan yang kamu sampaikan, tapi aku yakin, hatinya seputih pualam. Hatinya tak bisa kamu bohongi. Dia akan semakin sakit hati karena tahu suaminya tak pernah bisa menerimanya dengan tulus.”

“Bukan begitu, Wa. Dengarkan aku dulu.”

“Cukup, Riko! Kamu sudah terlalu banyak bicara. Sekarang biarkan aku yang bicara. Aku yang tak pernah tahu urusanmu, tiba-tiba harus kamu seret pada pusaran kisah hidup yang kamu bikin rumit ini. Kisah hidup yang seharusnya simpel, tapi egomu membuat kisah ini menjadi begitu dramatis dan seolah tak akan bisa berlabuh pada muaranya. Kamu laki-laki, Riko. Kamu seorang suami. Harusnya kamu segera bangkit dan menyelamatkan bahtera rumah tanggamu sebelum badai membuatnya menjadi semakin karam. Maaf, kalo aku harus mengatakan jika kamu sama sekali tak menghargai Lana. Lana yang harus kehilangan masa depannya hanya karena memperjuangkan cintanya kepadamu. Caranya memang salah, tapi setidaknya dengan bantuanmu dia harusnya bisa menukar gemerlap bintang yang tak bisa dinikmatinya pada saat muda usia karena kamu telah memadamkan cahayanya. Lalu dengan kepongahanmu, kamu dengan mudahnya melempar arang panas itu kepadaku. Menyalahkan aku sebagai biang keladi tumbuhnya cintamu tanpa kamu mau melihat bahwa semua itu terjadi karena arogansimu pada Lana. Berhentilah mencintaiku, Riko. Cinta ini akan membunuhmu. Lana lebih butuh perhatianmu. Cintamu akan berada pada tempat yang tepat jika berada pada genggaman Lana.”

Ada sedikit kelegaan di hatiku usai mengatakan semua rasa yang sejak tadi aku pendam. Riko terdiam. Lana juga tak bersuara. Benar-benar ajaib. Dia seolah memahami apa yang aku ucapkan. Aku menoleh ke samping kanan. Melihat bunga asoka yang rimbun memayung di sisi pohon mangga, dan terkejut ketika sebuah jemari ringkih menyentuh lenganku.

Aku menoleh dan melihat Lana mengeluarkan sesuatu dari saku gamisnya. Sebuah kotak kaca mata berwarna hitam yang sudah kusam diulurkan kepadaku. Segera kubuka setelah kuterima. Aku terkejut, bagaimana bisa kaca mata ini berada di tangan Lana? Siapa yang membawanya kesini? Untuk apa?

(bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita nya keren dan menarik

02 Apr
Balas

Essip..cinta segitiga yang menggugah... lanjuut ukhti cantik.. barokalloh...

02 Apr
Balas



search

New Post