SEBUAH PENANTIAN
GORESAN PENAKU / H-434
Canda tawa masih membahana. Berbagi kisah dan kenangan indah masa sekolah yang tak pernah punah. Aneka kudapan yang disajikan menambah semarak reuni perak yang diselenggarakan di restoran ternama milik salah satu alumni yang sukses berbisnis kuliner.
--
Sepasang mata menatapku lekat dari kejauhan, namun pura-pura tak acuh saat aku memandangnya. Lelaki jenius yang selalu menjadi bintang kelas pada masa dulu itu memang begitu. Selalu malu-malu.
--
"Aku masih sendiri." Kataku saat dia bertanya mana keluargaku? Wajahku terasa pias. Rasanya malu sekali. Namun aku tak punya pilihan lagi. Cukuplah seperempat abad aku menanti keberaniannya menyatakan rasa hatinya. Karena selama itu, aku tahu, dia hanya menyimpan kasih di kedalaman hatinya yang sunyi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waw... sama sama menunggu nih ceritanya.... essip ukhti.... barokalloh....