Pentigraf

BELUM TENGKUREB

# 11 : 365

Gadis berambut pirang itu menyambut kedatangan Markonah dengan ramah. Tentu Markonah pun membalas dengan keramahan yang sama. Waktu Si Gadis bertanya, perawatan apa yang Markonah inginkan di salon itu, Markonah menjawab dengan lugas, bahwa dia ingin dipijat. Si gadis mengangguk paham, Markonah mau Body Masase.

Si gadis bergegas mengajak Markonah ke kamar. Kamar yang wangi, dengan aroma khas ramuan , seperti jamu. Kamar yang adem. Kamar yang berdipan kecil , didesain untuk satu orang. Dipan itu pas banget untuk tubuh Markonah. Kasurnya yang empuk, berseprai batik. Bantalnya pun disarungi kain batik yang sama. Di samping dipan ada meja kecil hitam , bermodel kuno nampak antik. Semua serba kuno, antik, elegan dan njawani.

Musik gamelan jawa mengalun lembut, membuai mata Markonah yang mudah terlelap. Si gadis terus memijat. Pijatannya enak, merata, lama dan ternikmati sesuai kebutuhan. Pijitan Si gadis benar- benar mengantarkan Markonah dalam tidur nyenyaknya. Entah sudah berapa lama Markonah terlelap, begitu bangun, di atasnya sudah ada selimut tebal. Markonah kaget, dipanggilnya Si gadis tadi. Rupanya Si Gadis duduk tak jauh dari dipan, namun sedang asyik main gadgetnya . " Mbak, pijatnya sudah selesai ya , sepertinya bagian belakang belum dipijat ?" Tanya Markonah miminta penjelasan. Kalian tahu apa jawaban Si gadis itu ? Dia bilang," Maaf Bu saya tidak kuat membalikan badan Ibu, agar tengkureb. Berat Bu, apalagi Ibu nyenyak sampai ngorok " jawab Si gadis, kalem.

Kamis, 11 Juni 2020

Susmiyati