BERBURU JAHE MERAH DAN JAMBU BIJI MERAH

( Tantangan Menulis Gurusiana hari ke- 62 )

Hari Sabtu ini memaksaku ke pasar. Himbauan agar kita tidak keluar rumah, agar kita tidak berkumpul dan bertemu orang banyak tak bisa kuhindari. Ada yang harus kubeli, yaitu jahe merah.

Ramuan jahe merah,bawang putih, air jeruk lemon dan apel hijau plus madu sudah lama kami konsumsi, jadi rasanya sayang jika harus berhenti. Efek positif mengkonsumsi ramuan ini sudah terasakan, itulah alasan mengapa aku harus ke pasar. Jika hanya butuh sayur dan lauk, aku bisa dapatkan dari tukang sayur di seputar rumah.

Bayanganku pasar mulai sepi. Ternyata seperti tidak ada perubahan. Tetap ramai dan penuh orang dengan berbagai tujuan. Penjual jahe merah sudah kutemukan.

" Berapa harga satu kilo jahe merahnya Bu, ?"

" Sekarang satu kilo gramnya, seratus ribu Bu. "

Wow, kaget !

Fantastis harganya.

Terpaksa aku membeli setengah kilo gram, dengan harga lima puluh ribu rupiah.

Tak mau berlama- lama aku di dalam sana, setelah semua kebutuhanku tercukupi, segara kutinggalkan pasar tadi. Di luar pasar ada pemandangan lebih menakjubkan. Penjual jambu biji merah sedang dikerumuni oleh ibu-ibu. Tampak jambunya nyaris habis. Beberapa keranjang besar itu sudah kosong. Sepertinya apa yang menurut masyarakat bagus untuk pencegahan corona, sesuai informasi yang didapatnya dari berbagai media langsung jadi buruan massa.

Aku tersenyum melihat betapa semangatnya si abang jambu melayani para pembelinya yang harus antri. Berkah untuk penjual jahe merah dan jambu merah yang sedang menjadi primadona. Hikmah di balik virus corona.

Semoga dunia kembali normal seperti sedia kala.aamiin.

Sabtu, 21 Maret 2020

Pukul 14.19

Susmiyati

SMP YADIKA 8

JITU.