Susmiyati

Profil Kepala SMP Yadika 8 Bekasi...

Selengkapnya
Navigasi Web

DUA PULUH LIMA TAHUN YANG LALU

DUA PULUH LIMA TAHUN YANG LALU

#Tantangan Menulis 365 hari, Gurusiana. Hari ke-100

Markonah teringat Inung, kala hujan kembali mengguyur bumi. Banyak kenangan manis yang terlalui bersamanya dua puluh lima tahun yang lalu. Hidup dalam satu kamar kost , melewati banyak cerita yang sulit terlupakan. Cerita kekonyolan mereka lebih dominan dari pada cerita melankolis.

Mereka mempunyai cara tersendiri saat pagi menjelang , untuk saling membangunkan dari tempat tidurnya yang nyaman bagi anak kos-kosan.

" Kukuruyuk - kukuruyuk, begitulah ayam jantan berkokok, " seperti biasanya Inung memancing lebih dulu.

" Budi dan Wati segera mandi," Sahut Markonah masih dengan suara malas menahan kantuknya.

" Ibu memasak di dapur, Bapak menimba air di sumur ," kembali Inung melanjutkam kalimat Markonah.

Hampir setiap pagi, disaat bangun tidur, kebiasaan itu terus berulang. Kalimat yang sudah mereka hafal di luar kepala . Setelah kalimat sakti selesai dikumandangkan, mereka berdua akan melanjukannya dengan tertawa terbahak bahak, lalu beranjak bersama dari tempat tidur. Selanjutnya mereka akan berebut kamar mandi.

Namun pernah suatu kali, di waktu pagi, ketika Markonah, memulai meneriakan satu kalimat saktinya, bukan Inung yang menjawab.

" Kuruyuk-kukuruyuk, begitulah ayam jantan berkokok," kali ini Markonah yang mendahului Inung membangunkannya.

Belum sempat Inung menyahut, kalimat Markonah sudah disahut oleh orang lain.

" Budi dan Wati segera mandi."

" Hah...Mas Husni...! " teriak Inung penuh dengan keterkejutan. Markonah dan Inung tanpa dikomando, lari ke luar kamar. Sesampainya di luar kamar, mereka tertawa serentak melihat Mas Husni sudah berdiri di balik pintu. Orang itu sedang mesam - mesem ikut nimbrung tanpa diajak dan diminta.

Mas Husni, penghuni kamar kost yang langsung bersebelahan dengan kamar Markonah. Kamar kost yang berbentuk rumah petak itu masing-masing punya pintu yang langsung menghadap ke halaman.

Jelas saja Mas Husni tahu kelanjutan kalimat sakti mereka, karena mereka seusia. Tentunya karena seusia Mas Husni juga hafal kalimat yang mereka kutip dari buku pelajaran Bahasa Indonesia waktu SD dulu.

Markonah tersenyum sendiri, mengenang kisah lucu itu. Pikirnya mumpung memang sedang sendiri, di saat penghuni rumah yang lain masih nyenyak tidur sore.

Biasanya jika hujan seperti ini, Markonah mulai mengajak Inung berkhayal tingkat tinggi. Atau iseng menyanyi lagu sesuka hati. Pernah, tiba-tiba Inung mengajak Markonah menari Capat cipit, sebuah tarian khas Banyumasan yang mereka kuasai waktu sekolah di SMA. Begitu kaset dipasang di tape recorder mereka langsung menari berdasarkan peran masing-masing. Tarian ini tari berpasangan cowok dan cewek. Inung menjadi penari cowok, dan Markonah penari ceweknya.

Musik yang rampak, dengan suara sinden ngapak Banyumasan, mengiringi tarian mereka berdua. Mereka menari penuh penghayatan , namun tiba- tiba, di luar kamar seperti ada suara -suara kasak kusuk. Benar dugaan mereka, di balik jendela kamar ada beberapa makluk jahat sedang mengintip.

" Ada yang ngintip sepertinya Mar."

" Iya...siapa ya? " tanya Markonah sambil mematikan tape recordernya.

" Hahaha.... keren, lanjut mbak..., lumayan ada tontonan gratis! " teriak seseorang di luar kamar.

" Mas Memeeeeet" teriak mereka berdua kompak, begitu menyadari suara yang baru saja terdengar dengan tawanya yang kemekel itu.

Spontan Inung dan Markonah mengejar Mas Memet, si pemilik kamar kost itu. Orang yang dikejar ternyata tidak lari sendiri, tetapi lari membawa pasukan.

" Asem ya...hari ini apes banget si...kita diintipin mereka. Rugi..." teriak Inung

" Mana aku narinya persis ronggeng dukuh paruk pula ya, Nung."

Hujan pun berhenti, kenangan bersama Inung untuk sementara terhenti juga. Magrib akan segera tiba, Markonah harus menyiapkan makanan untuk buka puasa.

" Kapan lagi ya Nung...masa -masa seperti ini akan terulang lagi..Mungkinkah ?" Tanya itu hanya ada di dalam hati Markonah.

Selasa, 28.April 2020

Pukul.21.18

Susmiyati

SMP YADIKA 8

JITU

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu

29 Apr
Balas

Aamiin. Trimakasih Bu

30 Apr



search

New Post