ESOK HARUS LEBIH BAIK
ESOK HARUS LEBIH BAIK
(# Tantangan gurusiana hari ke-5)
Jangan sekedar melakukan instruksi. Lakukan segala sesuatu yang positif sebagai ujud kreatifitas diri yang tinggi. Lakukan saja banyak hal, tentu dampaknya akan tampak.
Jangan takut salah. Yakinlah segala sesuatu yang diniatkan baik akan membawa kebaikan. Jika pun itu dianggap salah atau kurang tepat, minimal sebagai pembelajaran.
Mari tunjukan kualitas diri. Saling mengekspresikan diri sesuai kompetensi. Menjadi seseorang berbeda tidak selalu mudah, tapi harus dicoba. Kutunggu karya kreatifitas dengan hati terbuka ,bahkan dengan rasa penasaran, dan ketidaksabaran.
Buatlah kemasan yang menyenangkan dalam pembelajaran. Bisa dengan berkesenian, bisa dengan games, bisa dengan literasi digital, bisa dengan pengamatan, bisa dengan praktek langsung, bisa dengan kunjungan, bisa dengan kolaborasi materi beberapa mata pelajaran bisa dengan demontrasi,lalu semua didokumentasikan. Tentu masih banyak cara lagi.
Berinisiatiflah membuat kegiatan berbeda dari waktu ke waktu. Jika kemarin sudah mengemas literasi dengan membaca, maka berubahlah sesekali dengan menyimak, dengan berbicara, seperti mendongeng, berbagi pengalaman menarik atau dengan berdialog.
Jika saint fair pernah dikemas dalam demonstrasi sederhana, buatlah percobaan yang melibatkan banyak siswa, sehingga semua punya peran tidak hanya sebagai penonton.
Kegiatan berbagi, tidak terbatas pada berbagi makanan, bisa juga berbagi barang, seperti berbagi buku bacaan, buku tulis, alat tulis, tanaman dan lain-lain yang pasti berbeda dari yang pernah kita lakukan.
Agar lebih berkesan, pentas seni dikemas dalam panggung pertunjukan. Misalnya panggung perayaan kemerdekaan RI di sebuah kampung. Ada panggungnya, lengkap dengan spanduk atau benner sebagai latarnya, ada pembawa acaranya, ada tokoh tokohnya seperti ketua RT, ketua RW, dan Kepala Desa. Mereka mendapat tugas menyampaikan sambutan. Ada pengisi acara hiburan, misalnya band, ada para penari, ada para penyanyi, ada para sastrawan yang mendapat tugas membaca puisi, ada story telling, ada pendongeng, bahkan ada pelawak atau boleh juga stand up komedi. Agar lebih hidup penonton diajak berdialog.
Hidupkan kembali ciri khas nasional atau kembali ke budaya Indonesia yang murni. Jadikan class meeting untuk mengenalkan budaya asli Indonesia. Lomba yang diadakan seperti adu layangan, gobag sodor, lompat tali, bola kasti, adu gundu, lomba egrang, agar anak-anak tidak sibuk dengan youtobe atau games di HP nya. Boleh berimbang dengan lomba digital seperti desain grafis, membuat film pendek durasi 10 menit, atau lomba foto dan lain-lain yang sedang trand dan digemari.
Bazar pun demikian. Buatlah bazar yang bertema. Contoh bazar makanan nusantara. Maka makanan yang dibazarkan atau dijual hendaknya makanan khas daerah tertentu. Pecel dari Jawa tengah. Mpek mpek dari Palembang. Siomay dari Jawa Barat. Nasi uduk dari Betawi. Dawet ayu dari Banyumas. Gudeg dari Jogyakarta. Agar lebih menarik maka harus didukung oleh penjualnya. Kostum penjual disesuaikan dengan daerah asal makanan yang dijualnya. Desain bazar layaknya sebuah pasar.
Banyak hal yang baru yang belum tergali. Jadikan esok lebih baik. Mari ujudkan bersama. Pasti kita bisa.
24 Januari 2020
Pukul 22.30
Susmiyati
SMP YADIKA 8 JATIMULYA
BEKASI
JITU: JUJUR, INOVATIF, TAQWA, UNGGUL
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar