Pentigraf

KAMAR NOMOR 2B

# 27 : 365

Dengan tergesa Markonah berdua Mas Bojo menyusuri koridor rumah sakit. Waktu besuk tinggal sedikit lagi. Lima belas menit lagi pintu untuk para tamu yang besuk pasien tentunya akan ditutup. Rumah sakit yang mereka kunjungi sangat tertib dan didiplin . Sore ini mereka berdua akan besuk putra dari rekan Markonah. Putra sulung Ibu Rere kecelakaan dua hari yang lalu. Motornya menabrak pembatas jalan. Informasi yang Markonah dapatkan dari Ibu Rere, putranya dirawat di ruang bugenville nomor 2B.

Perlahan dibukalah pintu itu. Di sana terlihat ada satu pasien . Sendiri berselimut , dan nyenyak tertidur. Kamar lainnya kosong. Ruangan yang sepi, jika penuh pasien pasti ramai, karena ada lima tempat tidur. Tak dijumpainya Bu Rere di sana. Mungkin Bu Rere sedang keluar, ada keperluan penting, toh putranya juga sedang tidur. Pikir Markonah.

Markonah sempat bingung, diletakanlah buah tangan di meja pasien. Mas bojo, mengajaknya keluar , agar tidak mengganggu pasien yang tertidur pulas. Markonah masih ragu, dia lebih setuju duduk menunggu sesaat. Harapan Markonah Bu Rere datang. Dua menit kemudian pasien terbangun, dan terlihat kaget serta gugup. Markonah dengan ramah, mengenalkan diri. Tak lupa Mas bojo juga memberi penguatan dan sedikit nasihat. Putra Bu Rere diam tanpa berkata apapun. Markonah makin prihatin melihat kondisinya. Namun karena waktu besuk pun habis, Markonah berpamitan pulang. Sebelum mereka keluar ruangan, putra Bu Rere memanggil Markonah " Bu, saya Adul, bukan putra Bu Rere, saya maling , yang habis digebugin warga Bu. " kata Adul jujur dan lugu. Heeeem Mar...salah kamar.

27 Juni 2020

Susmiyati