KAU PANIK AKU PUN PANIK
KAU PANIK AKU PUN PANIK
( Tantangan Menulis Gurusiana hari ke- 66 )
Penyemprotan desinfektan di sekolah siang tadi, hari selasa, 24 Maret 2020, sudah dilakukan. Penyemprotan untuk tiga gedung di Unit Yadika 8, yaitu Gedung SMP, SMA dan SMK. Awalnya kami mendengar informasi PMI memberikan bantuan penyemprotan secara gratis, jika kami menyampaikan surat permohonan. Informasi selanjutnya PMI pun kewalahan melayani banyak permintaan, maka antrian pun akan panjang .
Secara mandiri kami undang tim yang bersedia membantu menangani penyemrotan untuk sterilkan gedung sekolah kami. Akhirnya upaya ini terwujud.
Dalam hitungan jam, penyemprotan terselesaikan. Semoga kuman, virus, bakteri dan teman -temannya tepar lalu binasa.
Penyemprotan pun sudah selesai ,selanjutnya aku akan pulang, tetapi temanku sempat berkeluh kesah, yang membuat perasaanku cemas juga.
" Uti, sekarang sembako sudah langka di tempatku, Cikarang. Gula pasir pun tak ada, minyak goreng sudah langka. Klo pun ada mahal harganya. Telur hanya ada di pasar, bahkan Bawang Bombay di pasar harganya melambung, mencapai seratus lima puluh ribu satu kilonya ." Kata Bu Euis dengan mimik dan tatapan mata serius menyiratkan kekawatiran.
" Masa si ...kok di tempatku nyari sembako masih banyak, mudah dan harga masih stabil. " jawabku ragu. Karena aku sendiri sudah seminggu lebih tidak belanja kebutuhan dapur . Stok minggu lalu masih ada. Namun tak pelak, resah juga mendengar informasi ini.
Satu informasi tentang sembako, sudah membuat kawatir, ternyata ada informasi berikutnya yang lebih mengkhawatirkan.
" Ti, kasir kita tidak berhasil menarik uang dari Bank. Banknya tidak ada stok uang lagi. " kata Bu Euis lagi , setelah mendapat pemberitahuan langsung dari Kasir kami di Bank.
" Astagfirullah...itu Bank Cabang saja gak ada uang apalagi Bank Unit yang lebih kecil. Jangan -jangan ATM pun gak ada uang. " kataku nyaris memekik.
Spontan kami berdua saling bertatapan.
" Yuk kita tarik uang tunai sekarang, aku gak punya uang lagi nih " ajakku pada Bu Euis.
" Yuk, aku juga tidak punya uang tunai." Jawabnya.
Tanpa banyak pertimbangan lagi, kubonceng Bu Euis menuju ATM terdekat. Alhamdulillah duit cash sudah di tangan. Tiba- tiba muncul ide belanja saat melewati toko grosiran. Bisa ditebak deh, dia borong.
Aku tersenyum sendiri mengingat gaya kecemasan yang tersirat di wajahnya dan tentunya kecemasan yang tersirat di wajahku.
Rabb....akhiri semua ketidakpastian ini. Ampuni dosa kami ya Rabbku....
Selamatkan hambaMu, pulihkan kondisi kami di bumiMu ini. Aamiin
Selasa, 24 Maret 2020
Pukul.22.03
Susmiyati
SMP YADIKA 8
JITU
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin ya Allah
Maturnuwun
amiiin...
Maturnuwun